Menjaga Kelancaran Pendistribusian Demi BBM Satu Harga di Tapal Batas

Pesawat pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Grand Caravan PK-SNM di apron bandara Juata Tarakan akan membawa BBM ke Krayan, Nunukan.-Pertamina Patra Logistik (Kaltara)-ANTARA/HO

Armada angkutan udara dulu hanya menggunakan pesawat Air Tractor milik PT. Pelita Air Service (PAS) dengan kapasitas 4.000 liter untuk satu kali pengangkutan. Tapi, sejak Februari 2024 ditambah lagi menjadi dua pesawat jenis Grand Caravan milik Smart Aviation yang disewa oleh PT. Pertamina Patra Logistik dengan kapasitas 1.400 liter.

“Dulu menggunakan satu pesawat hanya dua kali penerbangan untuk mengangkut satu jenis BBM solar saja atau pertalite saja. Saat ini tujuh kali penerbangan perhari dan dapat mengangkut langsung pertalite dan solar untuk satu kali penerbangan karena BBM dimasukkan dalam drum,” kata Budi yang bertugas di PT  Pertamina Patra Logistik sejak 2016.

BACA JUGA:Menilik Pulau Bando, Konservasi Alam Pertama Terapkan Energi Terbarukan

Satu pesawat pesawat maksimal empat kali penerbangan menuju Krayan, jika cuaca bagus. Pesawat angkutan BBM berangkat paling pagi dari Bandara Juata menuju Bandara Yuvai Semaring pada pukul 07.10 WITA dan pesawat terakhir yang berangkat ke Bandara Yuvai Semaring pukul 14.10 WITA. Setiap hari pesawat berangkat ke Krayan kecuali hari Minggu. Pesawat hanya ada dua pilot dan co pilot tidak boleh ada penumpang. 

Sejak adanya penambahan angkutan udara, jumlah permintaan BBM ke Krayan mengalami peningkatan secara signifikan, menyesuaikan dengan kebutuhan. 

 BBM yang didistribusikan ke Krayan dan sekitarnya diisi dari mobil tangki berkapasitas 5.000 liter milik Pertamina dari Fuel Terminal (FT) Tarakan di kawasan Lingkas. Ada dua mobil tangki BBM yang diberangkatkan pada pagi hari menuju Bandara Juata, satu mobil tangki berisi solar dan satu lainnya berisi pertalite.

Petugas pengawas Flight Operation Officer (FOO) Smart Aviation, Nasrul , mengatakan bahwa  PT Pertamina Logistik mulai menggunakan jasa penerbangan maskapai Smart Aviation untuk mengangkut BBM ke Krayan tahun ini.  Pesawat beroperasi setiap hari  kecuali hari Minggu libur.

Pengiriman BBM ke Krayan selalu  dimonitor karena termasuk barang berbahaya dengan lisensi  Dangerous Good, yakni lisensi resmi yang dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan RI untuk para pekerja di dunia penerbangan.

BACA JUGA:Memacu Daya Saing 'Emas Hijau' di Pesisir Utara Jawa Barat

Pemegang Lisensi DG melakukan pengenalan dan pengklasifikasian barang berbahaya yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai dengan peraturan keamanan penerbangan yang ada.

Harga tetap sama

Sales Branch Manager Kaltim Kaltara V Fuel PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Ferdi Kurniawan mengatakan

pengiriman solar dan pertalite ke Krayan sesuai dengan permintaan para penyalur. Saat ini ada empat penyalur di  setiap kecamatan yakni Krayan Induk, Krayan Tengah, Krayan Barat dan Krayan Timur, sedangkan Krayan Selatan baru ada penyalur tahun depan.

Lembaga penyalur harus menebus dulu (pembayaran) ke Pertamina, Jika sudah ditebus baru disalurkan. Untuk harga tetap sama karena ongkos angkut disubsidi dari Pertamina.  

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan terus berkomitmen dalam mendukung penyediaan energi di wilayah terpencil, dengan melakukan penyaluran BBM Satu Harga ke daerah 3T di Krayan.

Sebagai Sub Holding Commercial and Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga diberikan amanah menjalankan program BBM Satu Harga dari Pemerintah dan Pertamina. Salah satu lokasi BBM Satu Harga yang dijalankan berada di wilayah Long Bawan, Krayan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan