Prabowo Tekankan Swasembada sebagai Strategi Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri sarasehan ekonomi bertema "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan" yang digelar di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025)-Serketariat Presiden-Youtube
BELITONGEKSPRES.COM - Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang kian kompleks, Presiden Prabowo Subianto menggarisbawahi pentingnya Indonesia membangun fondasi ketahanan nasional melalui swasembada pangan, energi, dan pengelolaan air yang berkelanjutan. Pesan ini menjadi benang merah dalam pidatonya saat menghadiri Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, 8 April 2025.
Prabowo tak sekadar bicara soal pertumbuhan ekonomi. Ia menekankan bahwa keadilan sosial harus menjadi dasar dari setiap kebijakan negara. "Tidak boleh ada satu pun rakyat yang tidak makan. Itu adalah persoalan keadilan," tegasnya, menandai pendekatan yang lebih inklusif dalam menyusun strategi pembangunan nasional.
Presiden menyelaraskan arah kebijakan ini dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan PBB. Fokus pada ketahanan pangan, energi, dan air bukan hanya soal kedaulatan, tetapi juga respons taktis terhadap ancaman global seperti proteksionisme.
Menurut Prabowo, kebijakan proteksionis yang diambil oleh negara-negara ekonomi besar, berupa tarif tinggi terhadap negara lain, telah menimbulkan instabilitas dan keresahan di berbagai belahan dunia. Dalam konteks inilah, Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri.
BACA JUGA:Luhut Nilai Tarif AS Bukan Ancaman Semata, Justru Peluang Reposisi Ekonomi RI
BACA JUGA:Menaker Yassierli: Kemnaker Harus Berbenah Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
"Dunia diguncang karena negara-negara besar mengambil langkah egois. Solusinya adalah memperkuat kemandirian kita sendiri," ujarnya.
Prabowo juga kembali menghidupkan semangat “berdikari” yang diwariskan para pendiri bangsa sebuah ajakan untuk membangun ekonomi nasional berdasarkan kekuatan sendiri, bukan bergantung pada pihak luar.
Langkah-langkah ini mencerminkan pendekatan strategis pemerintahan Prabowo dalam menghadapi tantangan global: tidak sekadar bertahan, tetapi membangun daya saing dan ketahanan dari dalam negeri. (jawapos)