Menko Airlangga Resmikan Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Pertama di Sulawesi Tengah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) ramah lingkungan pertama di Indonesia. Pabrik baterai tersebut berlokasi di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE),--
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) pertama yang ramah lingkungan di Indonesia. Pabrik ini terletak di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya, Airlangga menjelaskan pencapaian signifikan dalam hilirisasi nikel di Indonesia, yang terlihat dari lonjakan nilai ekspor produk turunan nikel dari 4,31 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 34,44 miliar dolar AS pada 2023.
Data dari Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan bahwa hingga Juni 2024, total investasi untuk hilirisasi nikel, termasuk pembangunan smelter dan pabrik baterai EV, telah mencapai 30 miliar dolar AS.
Dalam lima tahun terakhir, kapasitas baterai lithium-ion global mencapai lebih dari 2.000 GWh, mendukung 40 juta kendaraan listrik dan berbagai proyek penyimpanan energi.
BACA JUGA:Castrol Luncurkan Castrol CRB Mining untuk Mendukung Industri Pertambangan Indonesia
BACA JUGA:Astra Masuk Daftar 'World’s Best Companies of 2024' Versi TIME
Indonesia, dengan kekayaan nikel, berpotensi menjadi pemain utama global dalam produksi baterai EV, mampu menyuplai baterai EV sebesar 210 GWh per tahun.
Airlangga menekankan pentingnya Indonesia dalam percakapan global mengenai mineral kritis, dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan Australia menjadikannya mitra strategis.
Airlangga juga memberikan penghargaan kepada Neo Energy atas keberhasilan mereka dalam membangun smelter High-Pressure Acid Leaching (HPAL) pertama di Indonesia, yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.
Smelter ini akan mengolah bijih nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan prekursor untuk katoda baterai EV, dengan kapasitas tambahan MHP nasional sebanyak 120 ribu MT per tahun.
BACA JUGA:Menteri Basuki Targetkan Penyelesaian Jalan Tol IKN Seksi 6B dan 6C pada Juni 2025
BACA JUGA:OJK Dorong Kemudahan Pembiayaan UMKM dengan Penerapan Innovative Credit Scoring
Kawasan Industri NEMIE dirancang sebagai pusat pengolahan mineral berbasis energi hijau, dengan semua operasional menggunakan 100 persen energi terbarukan, seperti tenaga air dan surya, mendukung praktik industri ramah lingkungan.
Kawasan ini telah mendapatkan Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) pada Agustus 2024, memberikan kepastian hukum bagi investor. Airlangga mengapresiasi alat berat berbasis listrik di kawasan ini dan menegaskan pentingnya kerja sama dengan aparat TNI/Polri untuk mendukung target zero emission dan transisi energi.