Tolak Rp9 Triliun dari Al Hilal, Mohamed Salah Pilih Bertahan di Liverpool
Mohamed Salah--Dok. Instagram @mosalah
BELITONGEKSPRES.COM - Di tengah gelombang tawaran fantastis dari klub-klub kaya di Timur Tengah, Mohamed Salah menunjukkan sikap langka di dunia sepak bola modern: menomorduakan uang demi kejayaan olahraga. Pemain asal Mesir itu resmi memperpanjang kontraknya bersama Liverpool, sekaligus mengakhiri segala spekulasi tentang masa depannya.
Meski kontraknya semula akan habis pada akhir musim 2024/2025 dan negosiasi sempat macet hingga Februari, Salah tak pernah berubah sikap. Ia selalu menegaskan keinginannya untuk tetap berseragam merah. Keteguhan itu kini dibuktikan lewat kontrak baru berdurasi dua tahun, yang disepakati pada Maret lalu.
Dalam kesepakatan anyar ini, Salah akan menerima gaji EUR 400 ribu per pekan—menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah Liverpool. Namun, angka fantastis itu belum seberapa jika dibandingkan dengan tawaran dari Al Hilal yang dikabarkan siap membayar hingga EUR 500 juta untuk dua musim. Nyatanya, Salah menolak mentah-mentah.
Menurut laporan BBC Sport, keputusan Salah lebih banyak didorong oleh hasrat pribadi untuk terus bersaing di level tertinggi. Musim ini, sang winger tampil luar biasa dengan torehan 54 gol di semua ajang. Targetnya? Membawa Liverpool kembali merebut gelar Liga Inggris dan memburu trofi Liga Champions musim depan.
BACA JUGA:Marquez Tolak Nomor Pakai Nomor 1, Lebih Pilih 93 Meski Sudah 6 Kali Juara Dunia
BACA JUGA:Marquez Pimpin Sesi Latihan Bebas Pertama dan Di Giannantonio MotoGP Qatar
Keputusannya juga dilatarbelakangi ambisi individu: memenangkan Ballon d’Or. Hingga kini, peringkat terbaik yang pernah diraih Salah adalah posisi kelima pada 2019 dan 2022. Ia menyadari bahwa peluang meraih penghargaan tertinggi individu itu hanya akan terbuka jika tetap bersaing di kompetisi elite Eropa.
Dengan usianya yang menginjak 31 tahun dan performa yang masih impresif, banyak pengamat memprediksi Salah bisa terus tampil di level tertinggi setidaknya tiga musim ke depan. Kesetiaannya kepada Liverpool pun jadi simbol langka di era di mana kesuksesan sering kali dikaitkan dengan kepindahan ke klub yang lebih kaya. (jawapos)