Marquez Tolak Nomor Pakai Nomor 1, Lebih Pilih 93 Meski Sudah 6 Kali Juara Dunia
Marc Marquez juara Sprint Race MotoGP Amerika 2025 di COTA, Sabtu. Kemenangan ini perpanjang rekor 100% kemenangannya di sirkuit tersebut-Bobby Arifin-
BELITONGEKSPRES.COM - Di dunia MotoGP, mengenakan nomor start 1 kerap dianggap sebagai lambang supremasi tanda bahwa pembalap tersebut adalah juara dunia yang bertahan.
Namun, bagi Marc Marquez, angka itu tak lebih dari simbol kosong. Juara dunia enam kali ini tetap teguh pada pilihannya: nomor 93, angka yang ia anggap bagian dari identitasnya sejak pertama kali membalap secara profesional di tahun 2008.
Walau sempat meraih gelar berturut-turut pada 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019, Marquez tak pernah tertarik mengenakan nomor satu. Dan jika musim ini ia kembali merebut gelar juara dunia, sikapnya tak berubah.
“Tidak, saya berkesempatan memakai nomor satu selama lima tahun, karena saya menang enam kali. Jadi, tidak, saya tetap memakai nomor 93,” tegasnya dalam konferensi pers jelang Grand Prix Qatar, dikutip dari Crash.
BACA JUGA:Marquez Pimpin Sesi Latihan Bebas Pertama dan Di Giannantonio MotoGP Qatar
BACA JUGA:Tampil Beda Lawan Cagliari, Inter Milan Pakai Jersey Kolaborasi Valentino Rossi
Keputusan Marquez ini menjadi pengecualian dari pola umum, terutama di lingkungan Ducati. Para pembalap seperti Casey Stoner (2008), Francesco Bagnaia (2023), hingga Jorge Martin (musim ini) semuanya memilih memakai No.1 setelah meraih gelar juara. Nomor itu seolah menjadi pernyataan: bahwa mereka adalah yang terbaik.
Menariknya, Martin menjadi satu-satunya dari ketiganya yang mengenakan No.1 setelah hengkang dari Ducati. Musim ini, ia resmi membela Aprilia Racing dan akan memulai debutnya akhir pekan ini di Sirkuit Lusail, Qatar.
Namun, start Martin di musim ini tidak semulus biasanya. Ia masih menjalani pemulihan dari cedera serius patah di tangan kanan dan kaki kiri yang membuatnya absen dalam tiga seri pembuka.
Meski sudah kembali ke lintasan, performanya belum sepenuhnya pulih. “Saya tidak tahu apa yang diharapkan. Saya masih belum merasa 100 persen. Saya cukup kuat tetapi masih terasa nyeri,” ungkapnya.
Selain mengatasi kondisi fisik, Martin juga sedang menyesuaikan diri dengan motor Aprilia. “Mari kita lihat dalam 2-3 bulan, semuanya akan kembali seperti semula jika saya bisa bersaing dengan ketiga pembalap ini,” katanya, menyebut Marc Marquez, Alex Marquez, dan Francesco Bagnaia sebagai rival utama.
Di antara sorotan soal performa, strategi, dan cedera, satu hal menjadi sorotan menarik: bagaimana nomor start bisa menjadi refleksi kepribadian pembalap. Bagi Marc, No.93 bukan hanya angka itu adalah simbol kesetiaan pada akar, bukan sekadar trofi. Sebuah sikap yang membuatnya tetap berbeda, bahkan di antara para juara. (jawapos)