Prabowo Upayakan Dialog Langsung dengan Trump soal Tarif Impor
Prabowo Subianto-Hafidz Mubarak A-Antara
BELITONGEKSPRES.COM - Menghadapi bayang-bayang tarif impor tinggi dari Amerika Serikat, Presiden Prabowo Subianto memilih langkah dialogis. Dalam kunjungannya ke Antalya, Turki, ia mengungkapkan telah mengajukan permintaan waktu untuk bertemu langsung dengan Presiden AS Donald Trump guna membahas kebijakan tarif yang bisa berdampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Per 9 April 2025, tarif impor untuk produk asal Indonesia dijadwalkan naik menjadi 32 persen. Meski penerapannya masih ditunda selama 90 hari untuk sebagian besar negara, kekhawatiran atas dampaknya sudah terasa. “Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan,” ujar Prabowo usai menghadiri Antalya Diplomatic Forum, Jumat 11 April.
Sementara itu, di tingkat kawasan, negara-negara Asia Tenggara juga tak tinggal diam. Dalam pertemuan di Malaysia, para menteri ekonomi ASEAN menyepakati untuk tidak membalas kebijakan tarif resiprokal Trump dengan tindakan serupa. Alih-alih konfrontasi, ASEAN menekankan pentingnya menjaga komunikasi terbuka dan membangun dialog yang konstruktif.
"Kami menyatakan niat bersama untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS untuk mengatasi masalah terkait perdagangan," bunyi pernyataan bersama ASEAN yang dikutip dari Antara.
BACA JUGA:Tarif AS Picu Kekhawatiran di Sektor Aviasi Global
BACA JUGA:Wamentan Sebut Hapus Kuota Impor untuk Akhiri Praktik Monopoli
Mereka menegaskan bahwa kolaborasi yang terbuka menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dalam hubungan ekonomi global. ASEAN juga menolak dorongan dari China agar mengambil langkah balasan bersama terhadap AS, menegaskan bahwa pendekatan kawasan adalah diplomasi, bukan eskalasi.
Langkah Prabowo dan ASEAN menunjukkan pola yang serupa mengutamakan diplomasi ekonomi yang hati-hati, dengan harapan menjaga stabilitas regional sekaligus meminimalisir dampak kebijakan proteksionis dari mitra dagang besar seperti Amerika Serikat. (jawapos)