Dunia Pendidikan Tercoreng Ulah Oknum Guru SMA Kelainan Seks, Cabuli Siswa Laki-laki

BELITONGEKSPRES.COM, KOBA - Dunia pendidikan di Kabupaten Bangka Tengah, tercoreng ulah oknum guru SMA di Bangka Tengah yang berhubungan seksual menyimpang dengan seorang siswa laki-laki di sekolah tersebut. 

Oknum guru SMA di Kabupaten Bangka Tengah tersebut diduga mengalami kelainan seks. Perbuatan cabul terhadap salah seorang murid murid laki-laki itu, belakangan tereskpose di salah satu media online lokal.

Terkait kabar memalukan tersebut, Ketua PC 04 KB-FKPPI Bangka Tengah, Andrian Samallo mengaku prihatin dan meminta oknum guru SMA cabul diberikan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Saya prihatin atas kejadian tindak asusila penyimpangan seksual dilakukan oknum guru laki-laki terhadap siswanya tersebut. Sangat miris dan ironis, semestinya guru itu jadi suri tauladan, bukan sebaliknya," kata Andrian, Kamis 7 Maret 2024.

BACA JUGA:Anak Bos Tambang Timah Babel Ditangkap, Saat Berusaha Kabur Bersama Orang Tua

BACA JUGA:Stok Mencukupi, Jelang Ramadhan Harga Beras di Babel Tetap Tinggi

Oleh sebab itu, dia meminta oknum guru pelaku kekerasan seksual itu ditindak tegas secara hukum. Sebab, perbuatannya telah mencoreng dunia pendidikan di di Babel, khususnya di Kabupaten Bangka Tengah. 

"Pelaku yang pada dasar seorang ASN harus ditindak dengan tegas tanpa kompromi. Sebab perilaku menyimpang secara seksual terhadap sesama jenis, terutama jika korban adalah anak-anak, sangat menyakitkan," tegasnya.

Andrian juga berharap agar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Bangka Tengah dapat lebih aktif memanfaatkan anggaran yang ada untuk berperan dalam program-program yang tepat sasaran, bukan hanya sebagai acara seremonial semata.

"Kasus kekerasan seksual terhadap anak bukanlah peristiwa yang baru terjadi, terutama di Bangka Tengah," kata Andrian.

Selain itu, para orang tua juga diingatkan untuk lebih aktif dan protektif terhadap pergaulan sehari-hari anak-anak mereka, termasuk memantau aktivitas mereka di dunia maya atau media sosial.