Hendrya Sylpana

Ekonomi Rendah Emisi di Lahan Gambut

Seorang petani memetik daun sawi yang ditanam di lahan gambut di Desa Sungai Selamat, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (12/11/2024). ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/Spt. -Jessica Wuysang-Antara Foto

Selama berabad-abad masyarakat Indonesia telah hidup bersama di lahan gambut. Di Indonesia terdapat 24 juta ha lahan yang termasuk wilayah kesatuan hidrologis gambut (KHG).

Dari 24 juta ha KHG tersebut, 13,4 juta ha di antaranya adalah lahan gambut, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan gambut tropis terluas di dunia.

Lebih dari 50 persen lahan gambut telah digunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat di berbagai sektor, seperti pertanian tanaman perkebunan, pertanian tanaman pangan dan hortikultura, hutan tanaman, areal perumahan, dan infrastruktur.

Pada umumnya kegiatan ekonomi tersebut diawali dengan membuat saluran drainase untuk membuang air ke luar dari lahan, sehingga muka air tanah menurun, bahkan lahan menjadi kering.

BACA JUGA:Generasi Z dalam Pusaran Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024

Penurunan muka air tanah diikuti dengan penurunan permukaan tanah (subsidens), peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK), dan peningkatan risiko kebakaran lahan.

Emisi GRK tidak saja mempengaruhi keberlanjutan usaha pertanian, tetapi juga memicu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.

Kegiatan ekonomi masyarakat di area KHG tersebut tidak dapat dihindari karena telah berlangsung turun temurun dan menjadi sumber pendapatan masyarakat.

Seringkali area yang termasuk wilayah KHG telah berkembang menjadi perkampungan dan perdesaan.

Di sisi lain upaya menurunkan emisi GRK juga mendesak, sehingga diperlukan kesadaran semua pihak untuk dapat menurunkan laju emisi GRK pada berbagai aktivitas ekonomi yang telah berlangsung.

BACA JUGA:Melawan Judol Dengan Mengenali Faktor Pemicu

Kesadaran itu dapat mewujudkan aktivitas ekonomi di lahan gambut yang rendah emisi serta berkelanjutan.

Dengan kata lain aktivitas ekonomi dan upaya menjaga lingkungan dapat berjalan secara bersinergi.

Tentu hal tersebut hanya dapat tercapai jika terdapat upaya untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan dalam pengelolaan lahan gambut berkelanjutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan