8 Tanda Psikologis Seseorang Sebenarnya Tak Menyukai Anda Namun Menyembunyikannya
ilustrasi teman yang sedang mengobrol--freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Tidak semua ketidaksukaan muncul dalam bentuk yang jelas. Kadang, perasaan itu tersembunyi di balik senyum ramah, sapaan basa-basi, atau bahkan keheningan.
Tanpa disadari, kita mungkin pernah berada dalam situasi di mana seseorang bersikap baik, namun ada sesuatu dalam sikap mereka yang terasa tidak sepenuhnya tulus.
Psikologi menyebutkan, meski seseorang berusaha menyembunyikan ketidaksukaannya, ada sinyal-sinyal halus yang bisa memberi kita petunjuk. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Bahasa Tubuh yang Tidak Sinkron
Kata-kata bisa dimanipulasi, tapi tubuh jarang berbohong. Jika seseorang merasa tidak nyaman, tubuhnya akan menunjukkannya mungkin lewat kontak mata yang minim, posisi tubuh yang menjauh, atau lengan yang selalu terlipat saat berbicara dengan kita.
BACA JUGA:Rutinitas Harian yang Membuat Hidup Lebih Bahagia Setelah Usia 60 Tahun
BACA JUGA:Viral! Curhat Istri Ridwan Kamil ke Imam Al Jabbar Soal Isu Perselingkuhan, Apa Isi Chat Atalia?
2. Terus Sibuk, Tapi Tidak untuk Kita
Semua orang punya kesibukan. Namun, jika seseorang selalu punya alasan untuk tidak bertemu atau sekadar membalas pesan, bisa jadi itu cara halus mereka menjaga jarak.
3. Dibiarkan di Pinggir Lingkaran
Dalam lingkungan sosial, perasaan diterima sangat penting. Jadi saat kita seringkali dikecualikan tidak diajak dalam percakapan, pertemuan, atau keputusan itu mungkin bukan kebetulan.
4. Kebaikan yang Terlalu Formal
Ada perbedaan antara sopan dan hangat. Jika seseorang bersikap terlalu formal, selalu menjaga batas, dan tak pernah menunjukkan sisi pribadinya, bisa jadi itu bentuk penolakan yang halus.
BACA JUGA:Kisah Haru Perawat Makam: Mengais Rezeki dari Rumah Orang Mati
BACA JUGA:Rekaman Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Bocor, Begini Tanggapan Selebgram Itu
5. Tak Pernah Bertanya Lebih Dalam
Hubungan yang tulus dibangun di atas rasa ingin tahu dan kepedulian. Ketika seseorang hanya berbicara sebatas permukaan, tanpa benar-benar tertarik pada siapa kita, mungkin karena mereka tak merasa perlu menjalin koneksi lebih dalam.
6. Hanya Kita yang Menghubungi
Hubungan sehat bersifat dua arah. Jika kita selalu menjadi pihak yang memulai mengajak ngobrol, membuat rencana, menyapa lebih dulu mungkin ada ketimpangan yang menunjukkan bahwa hubungan itu tidak diinginkan sepenuhnya oleh pihak lain.