Danantara Beroperasi di Bawah Kontrol Ketat, Audit Bisa Dilakukan 13 Kali Setahun

Chief Operation Officer Danantara Dony Oskaria menjadi narasumber BNI Investor Daily Round Table dengan tema “Danantara, Superholding Nusantara” di Hotel Ritz Charlton Pasifiic Place, Jakarta, Kamis 27 Februari 2025-Joanito De Saojoao-Berita Satu Photo

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pengawas Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan operasional bisnisnya. 

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, memastikan bahwa lembaga ini akan berada di bawah pengawasan ketat dan berlapis dari berbagai institusi negara, menepis anggapan bahwa Danantara akan bergerak bebas tanpa kontrol.

Menurut Dony, sistem pengawasan Danantara melibatkan berbagai lembaga tinggi negara, termasuk presiden, ketua KPK, ketua BPK, ketua PPATK, kapolri, dan Kejaksaan Agung. 

“Ini bukan hanya sekadar pengawasan biasa, tapi berlapis dan dapat dilakukan kapan saja,” ujar Dony dalam acara BNI Investor Daily Round Table 2025 di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, pada Kamis, 27 Februari.

Lebih lanjut, Dony menyoroti bahwa mekanisme pengawasan terhadap Danantara bahkan lebih ketat dibandingkan BUMN lainnya. 

BACA JUGA:Pemerintah Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran 2025

BACA JUGA:Prudential Syariah Perkuat Literasi Keuangan Syariah di Kalangan Anak Muda

Jika sebelumnya audit BPK terhadap BUMN tidak selalu dilakukan setiap tahun, kini Danantara dapat diaudit hingga 13 kali dalam setahun jika diperlukan. DPR juga memiliki wewenang untuk meminta audit kapan saja demi memastikan transparansi lembaga ini.

Kepercayaan publik menjadi kunci utama dalam pengelolaan Danantara. Presiden Prabowo Subianto telah menekankan bahwa setiap penggunaan dana harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan berorientasi pada dampak ekonomi nasional. 

“Profesional di Danantara bisa bekerja dengan optimal selama mereka mengikuti prinsip yang benar. Tidak ada celah bagi praktik korupsi atau penyalahgunaan wewenang,” tutup Dony. (beritasatu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan