Dokter Ingatkan Bahaya Dermaroller dan Merkuri dalam Kosmetik Jika Salah Penggunaan
Ilustrasi - Petugas menata barang bukti kosmetik impor ilegal sebelum konferensi pers di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (28/10/2024). -Asprilla Dwi Adha.-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi, DR. Dr. Muji Iswanty, SH, MH, SpDVE, Subsp. Ven, M.Kes, C.Med, FINSDV, FISQua, memberikan peringatan terkait potensi risiko penggunaan dermaroller dan produk kosmetik yang mengandung merkuri jika tidak dilakukan atau digunakan dengan benar oleh tenaga profesional yang berkompeten.
Menurut Muji, praktik perawatan kecantikan yang menggunakan dermaroller dan produk dengan kandungan berbahaya seperti merkuri sering kali dilakukan tanpa pemahaman memadai oleh masyarakat. Hal ini, kata dia, dapat membahayakan kesehatan karena prosedur dan bahan tersebut memiliki standar penggunaan yang harus diikuti demi keamanan pengguna.
"Permasalahan utamanya adalah banyak individu yang melakukan prosedur ini tanpa keahlian yang memadai. Sebab, dermaroller dan berbagai produk kosmetik harus digunakan sesuai prosedur kesehatan yang tepat," ujarnya dalam sebuah webinar yang digelar di Jakarta pada Jumat lalu.
Muji menjelaskan bahwa kosmetik adalah produk yang bertujuan untuk membersihkan, merawat, dan mempercantik penampilan. Produk ini bervariasi, mulai dari krim wajah hingga lipstik, dengan tujuan menutupi kekurangan dan membantu memperbaiki penampilan. Akan tetapi, kini semakin banyak individu yang beralih pada metode intensif seperti dermaroller tanpa memahami risiko yang ada.
BACA JUGA:Tips Memilih Sunscreen yang Tepat untuk Kulit Berjerawat
BACA JUGA:Rahasia Memperlambat Proses Penuaan Kulit, Tips Awet Muda Tanpa Jerawat
Dermaroller, lanjutnya, adalah alat kecil yang memiliki jarum halus dan berfungsi merangsang produksi kolagen dalam kulit, terutama pada individu dengan bekas jerawat atau masalah kulit lainnya. Namun, jika tidak digunakan dengan tepat oleh profesional, dermaroller bisa menimbulkan infeksi atau kerusakan pada kulit.
Muji juga menyoroti bahaya produk yang mengandung merkuri dalam krim pemutih. Merkuri, menurutnya, memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan, seperti merusak ginjal, saraf, dan sistem hormonal. Penggunaan merkuri berlebihan juga berpotensi menyebabkan alergi, menggelapkan kulit, dan bahkan gangguan mental.
"Produk pemutih yang mengandung merkuri sering kali dijual dengan harga murah dan janji hasil cepat. Ini berbahaya karena produk tersebut sering kali ilegal dan tidak terdaftar di BPOM," ujarnya.
Badan POM bersama kepolisian telah melakukan berbagai upaya penindakan terhadap produk kosmetik yang mengandung merkuri, salah satunya melalui pengujian yang dilakukan di beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan.
BACA JUGA:Waspadai Gejala Kulit Ini, Gatal di Area Kemaluan Bisa Jadi Tanda Diabetes
BACA JUGA:Rahasia Kulit Glowing dengan Air Serai dan Daun Kelor, Mana yang Lebih Efektif?
Muji menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk selalu memeriksa izin edar dan label BPOM sebelum menggunakan produk kecantikan. Selain itu, masyarakat harus waspada terhadap produk dengan bau menyengat, kemasan yang tidak rapi, atau klaim hasil instan yang meragukan.
Ia juga memberikan saran kepada masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli perawatan kecantikan yang berkompeten sebelum memutuskan untuk menggunakan prosedur atau produk perawatan seperti dermaroller atau krim pemutih.