Hidup Bersama Gelap, Sehat Berkat PLN

Kamis 31 Oct 2024 - 22:49 WIB
Oleh: Nur Suhra Wardyah

Semua ini berkat PT PLN yang tidak berhenti melahirkan inovasi agar listrik berkeadilan bisa dirasakan seluruh warga Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), seperti area pegunungan dan area kepulauan, salah satunya Pulau Laiya di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan.

Inovasi Sorong Ultimate for Electrifying – Surya Untuk Negeri (SuperSUN) yang telah hadir pertama kali di Papua pada 2021, kini berhasil menjangkau daerah 3T di wilayah lainnya di Indonesia. SuperSun menjadi solusi atas tantangan geografis lokasi perdesaan di kawasan 3T yang sulit dilayani.

BACA JUGA:Perlinsos, Ikhtiar Menaikkan Kelas Masyarakat Pra-Sejahtera

SuperSUN seperti genset yang menggunakan bahan bakar energi Matahari. Karena itu tidak ada emisi dari gas hasil pembakaran yang dikeluarkan. SuperSun menghasilkan energi hijau yang ramah lingkungan, sehingga dipastikan pula alat ini dapat dioperasikan secara hibrida dari energi terbarukan dan menyala 24 jam serta terhindar dari pemadaman.

Pulau Laiya kini dialiri energi listrik SuperSUN yang merupakan pembangkit listrik tenaga surya individual dengan kapasitas daya 900 Volt Ampere (VA) dan dilengkapi kWh meter prabayar. Sistem ini terdiri dari PV Panel berkapasitas 440 Wp - 700 Wp serta baterai berkapasitas 2 kWh.

Keberadaan listrik hasil inovasi perusahaan milik negara ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan produktivitas masyarakat, terutama bagi nelayan yang memulai usaha baru.

"SuperSUN adalah wujud keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami optimistis upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Budiono.

Apresiasi dan ucap syukur atas keseriusan PLN terhadap listrik berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T tidak henti-hentinya disampaikan masyarakat hingga pemerintah.

BACA JUGA:Deflasi Berkepanjangan: Pilih Bertahan atau Banting Setir?

"Kami bisa lebih maksimal menolong dan membantu orang yang sakit berkat listrik PLN" menjadi salah satu kalimat penuh empati dan harapan yang disampaikan Harianti sebagai bidan pada Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Pulau Laiya. Tingkat taraf hidup dan derajat kesehatan dipastikan akan lebih baik dengan listrik SuperSUN PLN.

Menangani pasien yang tengah bertaruh nyawa saat hendak melahirkan dianggapnya akan lebih mudah ketika dibekali penerangan yang memadai dan kini telah terwujud berkat SuperSUN PLN. Melakukan upaya penyelamatan hingga pengobatan luka juga terasa lebih enteng karena tidak lagi dalam kondisi gelap.

Menjalani pekerjaan sebagai tenaga honorer dengan listrik yang memadai diakui akan meningkatkan motivasinya dalam bekerja dengan sistem dan melayani masyarakat. Kinerja maksimal juga akan menyertai jika fasilitas prima terpenuhi.

Asa masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan juga semakin disulam, seiring hadirnya listrik SuperSUN PLN, terlebih energi dan biaya yang dikeluarkan terbilang sangat efisien dibandingkan penggunaan genset.

Hanya Rp50 ribu, masyarakat telah bisa menikmati listrik 24 jam. Mereka pun hemat hingga 200 persen dari kontribusi sebelumnya, Rp145 ribu per bulan dengan durasi waktu hanya tiga jam menikmati penerangan.

BACA JUGA:Menilik Lini Bisnis Sritex Usai Pailit

Selain Pulau Laiya, listrik bersih 24 jam juga telah dinikmati masyarakat pulau lainnya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, seperti warga Pulau Polewali, Pulau Saugi, dan Pulau Sapuli. Berkat energi baru terbarukan (EBT), wilayah 3T itu, kini diterangi oleh 224 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mikro serta sistem penyimpanan energi melalui program SuperSUN.

Kategori :