BELITONGESKPRES.COM, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang melakukan peninjauan dan penyusunan program pemberian makan siang gratis bagi anak sekolah dari pasangan Prabowo-Gibran. Fokus utamanya adalah evaluasi dampaknya terhadap keuangan negara.
Menurut Anang Nugroho, seorang Perencana Ahli Utama di bidang Pangan dan Pertanian Bappenas, saat ini belum dapat memberikan detail secara menyeluruh mengenai dampak program pemberian makan siang gratis tersebut terhadap keuangan negara.
”Sampai sekarang Bappenas dalam proses menyusun dan mendengar dari pihak (tim) paslon,” ujar Anang dalam diskusi di kantor PBNU yang digelar DPP Konfederasi Sarbumusi kemarin 1 Mei.
Hingga saat ini, Bappenas belum merumuskan rincian teknis mengenai implementasi program pemberian makan siang gratis. Namun, Anang menegaskan bahwa program tersebut sebaiknya didasarkan pada pangan lokal agar sejalan dengan salah satu program prioritas pemerintah, yaitu pemanfaatan sumber pangan lokal.
BACA JUGA:DJ East Black Sebar Video Porno Mantan Kekasihnya, Polisi Ungkap Motifnya
BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi ASN Kemungkinan Terlambat, Banyak Instansi Belum Isi Rincian Formasi CPNS-PPPK
Dengan memanfaatkan sumber pangan lokal, pemerintah dapat merespons kekhawatiran masyarakat bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam program makan siang gratis berasal dari produk impor.
Anang menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dalam program pemberian makan siang gratis. Menurutnya, tidak cukup hanya menyediakan makanan yang mengenyangkan atau kaya karbohidrat. "Di negara kita, konsumsi karbohidrat sudah cukup," kata Anang, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur pangan dan pertanian di Bappenas. Dia menyoroti pentingnya meningkatkan konsumsi sayur dan buah sebagai bagian dari program tersebut.
Di sisi lain, Irham Ali Saifuddin, Presiden DPP Konfederasi Sarbumusi, menyatakan dukungannya terhadap program pemberian makan siang dan susu gratis. Baginya, program tersebut menjadi bagian integral dalam upaya meningkatkan produktivitas dan nilai ekonomi sektor perekonomian bangsa.
BACA JUGA:Microsoft Investasi Rp28 Triliun di Indonesia, Diharapkan Percepat Pembangunan Smart City di IKN
BACA JUGA:KKB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, 1 Warga Sipil Tewas Tertembak
Namun, dia mengatakan, pemerintah dalam menjalankan program makan siang gratis itu jangan mengambil jalan pintas. Misalnya, mendatangkan bahan baku makan siang gratis secara impor. Tetapi, harus menumbuhkan perekonomian lokal setempat. ”Harus mampu mendorong sektor perekonomian tradisional kerakyatan. Meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, atau nelayan,’’ ungkapnya.
Anang menekankan bahwa program pemberian makan siang gratis harus membawa efek domino yang merata. Menurutnya, program tersebut tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir orang atau korporasi besar saja.