Hendrya Sylpana

Nakba yang Terus Berlanjut: Krisis Palestina yang Tak Berujung

Seorang perempuan Palestina membawa kunci yang menyimbolkan permintaan mereka untuk kembali ke rumah yang mereka tinggalkan atau diusir saat perang yang menyebabkan berdirinya negara Israel pada tahun 1948, saat reli memperingati 74 tahun Nakba, atau mala--

JAKARTA - Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB, menuduh Israel berupaya memaksakan penyelesaian konflik Gaza melalui pendekatan militer yang bertujuan menghapus keberadaan suatu bangsa.

"Israel melancarkan perang besar terhadap rakyat Palestina dan berusaha memaksakan solusi militer dengan melenyapkan satu bangsa," ujar Mansour dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Rabu 5 September.

Ia juga menuding Israel menggunakan taktik "genosida" dan "apartheid" untuk mencapai tujuan kolonialnya.

Mansour menekankan bahwa rakyat Palestina mengalami "penghinaan, pemindahan, kehancuran, kerusakan, dan kematian" dalam skala yang belum pernah terjadi sejak peristiwa Nakba.

Pada Mei 1948, negara Israel berdiri di tanah Palestina yang diduduki, menyebabkan lebih dari 750.000 warga Palestina terusir dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba, atau "Bencana Besar."

BACA JUGA:Upaya Indonesia-Afrika Wujudkan Ketahanan Pangan

Menurut Mansour, "Alih-alih menghentikan Nakba, para pemimpin ekstremis fasis Israel justru berusaha mewujudkan akhirnya: Palestina tanpa warga Palestina."

Sejak Oktober tahun lalu, serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur telah menewaskan sekitar 700 warga Palestina, termasuk lebih dari 150 anak-anak, dan melukai 6.000 orang lainnya.

Di Jalur Gaza, hampir 41.000 warga Palestina—sebagian besar wanita dan anak-anak—tewas, serta hampir 94.400 lainnya terluka akibat serangan sejak 7 Oktober tahun lalu.

Generasi muda di Gaza juga terancam hilang, setelah laporan dari lembaga bantuan Inggris, Save the Children, mengungkapkan sebanyak 15 ribu anak Palestina tewas dan 21.000 lainnya dinyatakan hilang.

BACA JUGA:Garuda Semakin Solid dan Berkembang

Anak-anak yang hilang ini diyakini terjebak di bawah reruntuhan, terkubur di makam tak bertanda, mengalami luka parah akibat bahan peledak, ditahan pasukan Israel, atau hilang dalam kekacauan konflik.

Blokade Israel yang terus berlangsung juga menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan, semakin memperburuk kondisi kehidupan warga Palestina di Gaza.

Sejarah Nakba

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan