Pelayanan RSUD Belitung Dapat Sorotan Serius Bupati, Targetkan Perbaikan Pelayanan 2 Bulan

Bupati Belitung Djoni Alamsyah saat meninjau pelayanan di RSUD Marsidi Judono, Kamis (10/4/2025)-Dodi Pratama/BE-
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSRES.COM - Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan makin terlihat nyata.
Bupati Belitung, Djoni Alamsyah Hidayat, bersama Wakil Bupati Syamsir melakukan peninjauan langsung ke RSUD dr H Marsidi Judono, Tanjungpandan Kamis (10/4/2025).
Peninjauan rumah sakit di Kabupaten Belitung ini menjadi langkah awal menuju perbaikan menyeluruh, terutama dalam hal sistem dan kenyamanan pelayanan bagi pasien.
Didampingi PJ Sekda Belitung Marzuki dan sejumlah pejabat lainnya, kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur RSUD Marsidi Jodono dr. Ratih Lestari Utami.
BACA JUGA:Kebakaran Lahan Dekat Hotel Santika Belitung Kembali Terjadi, Sudah Berulang Belum Ada Solusi
Mereka meninjau berbagai area pelayanan seperti loket pendaftaran online, poli rawat jalan, IGD, ruang inap, apotek, hingga ruang genset di rumah sakit tersebut.
Bukan Sekadar Fasilitas, Tapi Juga Rasa Dilayani
Bupati Belitung Djoni Alamsyah menekankan bahwa pelayanan publik, khususnya di rumah sakit, bukan hanya soal fasilitas yang lengkap. Ada aspek penting lain yang sering terlupakan: pendekatan humanis.
"Pasien datang ke rumah sakit bukan cuma mau lihat gedung atau ambil obat. Mereka ingin merasa dilayani. Senyum itu, obat yang luar biasa. Itu harus jadi kebiasaan di sini," ungkap Djoni kepada Belitong Ekspres.
Ia menyoroti pentingnya sikap ramah dari tenaga kesehatan sebagai bagian dari pelayanan dasar rumah sakit. Bahkan, beberapa staf menurutnya masih kurang maksimal dalam menerapkan prinsip 3S: Senyum, Sapa, Salam.
BACA JUGA:Perkuat Sinergi Antar instansi, Kepala Imigrasi Tanjungpandan Gelar Safari Koordinasi di Beltim
Catatan Serius untuk Sistem Pelayanan RSUD
Dari hasil peninjauan, Djoni menemukan sejumlah hal yang perlu segera dibenahi, khususnya sistem informasi pelayanan dan SOP internal RSUD Marsidi Judono. Salah satu contohnya adalah ketidaksesuaian informasi pada dashboard ketersediaan kamar dengan kondisi nyata di lapangan.
"Nah, ini harus ada standar waktu. RS bukan hotel. Kalau hotel bisa dua jam siap setelah check-out, RS harus punya SOP berbeda karena ini soal nyawa," jelasnya.