Membangun Kepedulian Orang Terdekat untuk Bentengi Diri Dari Narkoba

Korban penyalahgunaan narkotika menempelkan poster pada dinding mural di ruangan konseling saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Rumah Geutanyo Aceh-Pusat Informasi dan Pemulihan Adiksi di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (25/6/2022). ANTARA --

Subkoordinator Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Utara dr Novianti Purnamasari kepada ANTARA mengatakan bahwa layanan rawat jalan ketergantungan narkoba di klinik BNN seluruh Indonesia tidak dipungut biaya alias gratis.

Salah satu layanannya bisa dilakukan di Klinik Pratama Wira Dharmmesti BNN Kota Jakarta Utara. Pasien ketergantungan dapat diarahkan menjalani rehabilitasi setelah melalui proses asesmen terlebih dahulu.

BACA JUGA:'Street Fotografi Otomotif' Semakin Populer

Layanan gratis yang ditanggung hingga maksimal delapan kali pertemuan, termasuk dua kali sesi terapi kelompok, tergantung kebutuhan pasien.

Novianti mengungkapkan bahwa sejumlah studi yang dilakukan BNN membuktikan kondisi kejiwaan dan mental korban bisa menjadi semakin memburuk ketika sulit terlepas dari ketergantungan narkoba.

Dalam layanan tersebut, terapis BNN bisa dipercaya sehingga pasien harus bercerita secara jujur dan menjalani pengobatan secara rutin. Treatment ini diharapkan membuat pasien tidak kembali menyentuh narkoba saat berhadapan dengan faktor stres.

Novianti juga mengatakan bahwa untuk mencegah individu dari paparan narkoba, minimal mendapatkan ada pendukungnya, seperti keluarga maupun teman yang sadar akan bahaya narkoba.

BACA JUGA:Satgas Khusus Jadi Ujung Tombak Pemberantasan Judi 'Online'

"Minimal ada satu orang yang pernah sembuh  mengingatkan dia. Kalau sudah sadar, diajak 'yuk berubah' untuk langsung di-rehab," kata dia.

Selain dukungan orang terdekat, ada sejumlah cara untuk menemukan dukungan dalam pencegahan narkoba, seperti menghubungi BNN atau layanan khusus di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan.

Kemudian, manfaatkan informasi dari komunitas-komunitas yang terus menyebarkan tentang bahaya dampak narkoba melalui media sosial, seperti Komunitas Pecandu Narkoba (Kompeni), Yayasan Pulih, dan lainnya.

Langkah paling penting agar terhindari dari paparan narkoba yakni memperkaya diri dengan literasi mengenai dampak penyalahgunaan narkoba serta menemukan akses apabila seseorang mengetahui atau menghadapi adanya penyalahgunaan narkoba di sekitar lingkungan.

BACA JUGA:Hindari Ambiguitas dalam Istilah Kepemiluan

Orang terdekat seperti keluarga, teman, tokoh adat hingga tokoh agama, dapat menjadi para pihak untuk melindungi diri dari rayuan narkoba.

Jika sudah terlanjur, jangan pernah malu untuk mencari bantuan. Semakin cepat, maka kian besar peluang untuk terbebas dari kecanduan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan