Penyangga IKN, Kaltim Menuju Industri Parekaf Berkelas Dunia

Keindahan jembatan Mahakam, Samarinda, Kaltim, dengan lampu berwarna-warni yang indah di malam hari. ANTARA/Ahmad Rifandi--

SAMARINDA - Kalimantan Timur bukan sekadar hamparan perkebunan kelapa sawit dan tambang yang luas. Di balik kekayaan sumber daya alamnya, provinsi di Pulau Kalimantan ini tengah menyiapkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang dimekarkan sebagai salah satu ekonomi andalan di masa depan.

Embusan angin segar kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di sebagian wilayahnya menjadi katalis yang kian memacu pertumbuhan parekraf Benua Etam. Tak ingin sekadar menjadi penyangga yang terlena, Kaltim mengambil langkah strategis untuk menjelma menjadi tujuan wisata dan pusat ekonomi kreatif berkelas dunia.

Namun, untuk mencetak permata memerlukan proses yang cermat. Kaltim memahami betul pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk mewujudkan optimisme tersebut. Berbagai program dan pelatihan pun digalakkan secara gencar untuk masyarakat lokal.

Dinas Pariwisata setempat bahkan menggelar uji kompetensi sertifikasi keahlian bidang parekraf secara gratis, bekerja sama dengan lembaga sertifikasi profesi pada sektor-sektor tertentu. Pelatihan dan uji kompetensi untuk meetings, incentives, conferences, and  exhibitions (MICE) digodok untuk membekali para pelaku pariwisata dengan kemampuan menggelar acara berskala internasional. Di ranah kuliner, sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) memastikan keamanan dan mutu pangan yang disajikan sesuai standar dunia.

Tak hanya itu, sertifikasi profesi pun tak luput dari perhatian. Pelatihan dan sertifikasi diberikan kepada para pelaku seni musik, pemandu wisata, pemandu arung jeram, hingga tenaga perhotelan. Dengan SDM yang tersertifikasi, wisatawan pun akan mendapatkan pelayanan dan pengalaman terbaik selama mereka berada di Kalimantan Timur.

BACA JUGA:IKN sebagai katalis kunci mewujudkan Strategi Hidrogen Nasional

BACA JUGA:Pendidikan yang Memerdekakan

"Langkah kami tak berhenti pada pelatihan teknis semata. Para pelaku parekraf juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha yang mumpuni," ungkap Ririn Sari Dewi, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim.

Pemprov Kaltim lantas menyelenggarakan pelatihan gratis untuk menyusun proposal bisnis dan presentasi yang memikat. Dengan kemampuan ini, para pelaku parekraf Kaltim diharapkan mampu memasarkan produk dan jasanya secara lebih profesional, tak hanya di tingkat lokal, namun juga mancanegara.

Dinas Pariwisata Kaltim menyelenggarakan pemetaan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif. Kegiatan itu mempertemukan 40 peserta dari berbagai unsur. Mulai dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dinas pariwisata kabupaten/kota se-Kaltim, para akademikus, mitra kerja pariwisata, hingga para pelaku parekraf Kaltim sendiri.

Melalui pertemuan tersebut, bakal terjalin sinergi yang solid antara Pemerintah, akademikus, dan pelaku parekraf. Ide pun dapat dipertukarkan dengan lebih mudah sehingga tercipta ekosistem yang solid untuk kemajuan bersama.

Persembahan budaya

Kekayaan budaya Kaltim juga menjadi permata lain yang mesti dipampang. Pesta adat dan tradisi yang masih lestari menjadi daya tarik yang tak boleh dilewatkan. Sebut saja Pesta Adat Lom Plai di Kutai Timur yang baru saja digelar pada April, sebuah upacara adat yang digelar tahunan untuk mengucap syukur atas hasil panen, dipadu dengan beragam rangkaian serta tarian hudoq yang atraktif.

Kemudian ada Pesta Erau, sebuah festival akbar yang diselenggarakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara. Perayaan ini dipenuhi dengan beragam upacara adat, pertunjukan seni tari, dan lomba perahu naga yang memukau.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan