Penyangga IKN, Kaltim Menuju Industri Parekaf Berkelas Dunia

Keindahan jembatan Mahakam, Samarinda, Kaltim, dengan lampu berwarna-warni yang indah di malam hari. ANTARA/Ahmad Rifandi--

Bagi yang ingin merasakan ketenangan dan suasana pedesaan yang asri, Pulau Miang adalah pilihan yang tepat. Pulau kecil ini masih terjaga keasriannya dan menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.

Bagi pecinta alam liar, Kaltim pun menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Arung jeram di Mahakam Ulu adalah salah satu aktivitas yang wajib dicoba. Wisatawan akan menyusuri jeram sungai Mahakam yang menantang dan menikmati keindahan alam hutan hujan tropis yang masih alami.

BACA JUGA:Memberdayakan Kaum Perempuan Marginal Melalui Pendidikan Alternatif

BACA JUGA:Merajut Kembali Persatuan Usai PHPU Pilpres 2024

Bagi yang ingin melihat orangutan di habitat aslinya, Taman Nasional Kutai adalah tempat yang tepat. Di taman nasional ini, wisatawan dapat melihat orangutan Kalimantan yang langka dan belajar tentang upaya perlindungan satwa.

Kaltim juga memiliki desa wisata yang menarik untuk dikunjungi. Desa Wisata Pela, yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, adalah salah satu desa wisata yang telah mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Di desa ini, wisatawan dapat belajar tentang budaya dan tradisi masyarakat Kutai, mencicipi kuliner khas daerah, berbelanja cenderamata, dan yang paling menarik menyaksikan satwa langka ikan pesut.

Desa Wisata Malahing, yang terletak di Bontang, juga merupakan desa yang patut dikunjungi. Di desa ini, pelancong dapat melihat rumah nelayan terapung yang unik yang terapung di kelilingi lautan, serta tak kalah sedapnya sembari menikmati hidangan khas gammi bawis yang lezat disantap sembari merasakan embusan angin laut yang sepoi-sepoi.

Dukungan Pemerintah Pusat

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga fokus mengembangkan pariwisata ramah lingkungan (ekowisata) di IKN dan Kaltim. Konsep ini diwujudkan melalui pengembangan desa wisata dan keterlibatan komunitas pecinta lingkungan lokal.

"Kebersihan juga menjadi fokus utama dengan pengelolaan sampah terintegrasi, ekonomi baru terbarukan (EBT), dan konservasi mangrove. Wisatawan pun akan diajak berkontribusi dalam program emisi karbon," kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Kaltim.

Ekowisata diharapkan dapat mereduksi emisi karbon, meningkatkan kontribusi parekraf, dan membuka peluang kerja di Kaltim. Anggaran parekraf di Kaltim pun ditingkatkan dari 25 persen menjadi 30 persen.

BACA JUGA:Membuka Potensi Tersembunyi Anak Dengan Autisme Melalui Seni

BACA JUGA:Memaknai Kartini, Memaknai Kesetaraan Gender

Menparekraf berkomitmen untuk menjadikan Kaltim sebagai destinasi ekowisata terdepan di Indonesia.

Dengan beragam potensi wisata yang dimilikinya dan juga upaya strategis pengembangan SDM, Kaltim optimistis dapat mewujudkan industri parekraf tak hanya dikenal Nusantara namun berkelas dunia. Kekayaan alam, budaya, dan SDM yang mumpuni menjadi modal utama untuk menggapai mimpi tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan