143 Orang Dibantai, Motif ISIS-K Serang Gedung Konser Crocus

ISIS-K yang membantai 143 orang di Gedung Konser Crocus (ist)--

BELITONGEKSPRES.COM, Kabar terkini mengungkap bahwa ISIS-K, cabang dari Islamic State, telah melakukan serangan mengerikan di Balai Kota Crocus, Moskow. 

Sebuah serangan mematikan terjadi di Gedung Konser Crocus pada Jumat, 22 Maret 2024. Pejabat Amerika Serikat telah mengonfirmasi informasi ini kepada Reuters.

Serangan ini menewaskan tidak kurang dari 143 orang. Ini merupakan bukti nyata kekejaman ISIS-K yang semakin meresahkan dunia internasional.

Dalam peristiwa tragis ini, Amerika Serikat memberikan informasi intelijen yang mendukung klaim bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan ini menjadi pukulan keras bagi Moskow dan seluruh dunia.

Detil lebih lanjut mengenai serangan ini dan langkah-langkah keamanan yang diperlukan akan terus diungkap. Dunia internasional bersatu untuk menghadapi ancaman terorisme global yang semakin meningkat.

BACA JUGA:Pertamina Bersama Kemendag Lakukan Penyegelan Dispenser SPBU Nakal di Tol Jakarta - Cikampek

BACA JUGA:Ribuan Mahasiswa Korban Kasus TPPO dengan Modus Magang ke Jerman Sudah Kembali ke Indonesia

Apa itu ISIS-K?

ISIS-K, yang merupakan singkatan dari Islamic State Khorasan Province, adalah cabang ISIS yang beroperasi di Afghanistan. Mereka memiliki motif yang kompleks dalam menyerang Rusia, termasuk untuk memperluas pengaruh dan mendapatkan perhatian internasional.

Nama "Khorasan" diambil dari istilah historis yang merujuk pada wilayah yang meliputi sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan. Mereka terkenal karena kebrutalan ekstrem mereka dan telah menjadi ancaman serius di wilayah tersebut.

Meskipun anggota ISIS-K mengalami penurunan sejak puncak keanggotaannya pada sekitar tahun 2018, kelompok ini masih dianggap sebagai ancaman yang signifikan oleh Amerika Serikat. 

Jenderal Michael Kurilla, komandan Komando Pusat AS, mengungkapkan kekhawatiran bahwa ISIS-K telah mengembangkan kemampuan untuk melakukan serangan di luar Afghanistan, termasuk di Eropa dan Asia. 

Potensi ancaman tersebut tidak hanya terbatas pada wilayah tersebut, tetapi juga dapat mempengaruhi kepentingan AS dan Barat secara luas.

BACA JUGA:Habib Rizieq Shihab Kembali Menikah, Alasannya Anak-anak yang Meminta

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan