143 Orang Dibantai, Motif ISIS-K Serang Gedung Konser Crocus

ISIS-K yang membantai 143 orang di Gedung Konser Crocus (ist)--

Menurut Colin Clarke dari Soufan Center, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di New York, ISIS-K telah secara teratur menyerang dan mengkritik Putin dalam propaganda mereka selama dua tahun terakhir. Hal ini menandakan adanya ketegangan antara kelompok tersebut dan pemerintahan Rusia.

Michael Kugelman dari Wilson Center, yang berkantor di Washington, menyatakan bahwa ISIS-K melihat Rusia terlibat dalam tindakan-tindakan yang mereka anggap sebagai penindasan terhadap umat Islam. Posisi ini mungkin menjadi salah satu faktor yang mendorong mereka untuk melakukan serangan terhadap Rusia.

Selain itu, ISIS-K juga terdiri dari sejumlah militan Asia Tengah yang memiliki keluhan tersendiri terhadap Moskow. Faktor-faktor ini secara bersama-sama mungkin menjadi penyebab mengapa ISIS-K memilih untuk menyerang Rusia.

Dalam konteks ini, memahami motivasi dan faktor-faktor di balik serangan ISIS-K di Rusia menjadi sangat penting. Ini tidak hanya membantu dalam merancang tanggapan yang efektif terhadap ancaman tersebut, tetapi juga membantu dalam memahami dinamika konflik yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Dengan demikian, upaya untuk menganalisis dan memahami alasan di balik serangan ISIS-K di Rusia harus terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh komunitas internasional secara keseluruhan. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan keamanan global yang semakin kompleks dan seringkali tidak dapat diprediksi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan