Pertamina Janji Perbaiki Tata Kelola Pasca Dugaan Korupsi Minyak Mentah
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025)-Putu Indah Savitri- ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan komitmen perusahaan untuk melakukan perbaikan menyeluruh dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Pernyataan ini disampaikan setelah kasus dugaan korupsi yang menyeret anak perusahaan Pertamina terungkap ke publik.
"Kami menyadari bahwa kejadian ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola, meningkatkan transparansi, dan memastikan bahan bakar minyak (BBM) yang kami produksi sesuai dengan standar pemerintah," ujar Simon dalam konferensi pers di Grha Pertamina, Jakarta, Senin.
Simon juga menegaskan bahwa hasil uji laboratorium yang dilakukan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa kualitas BBM Pertamina, termasuk Pertamax RON 92, telah memenuhi standar yang ditetapkan.
"Kami terus berupaya memastikan bahwa seluruh BBM yang didistribusikan ke masyarakat, baik di SPBU maupun terminal bahan bakar, tetap terjaga kualitasnya," tambahnya.
BACA JUGA:Perkuat Tata Kelola dan Kepercayaan Publik, Pertamina Bentuk Tim Crisis Center
BACA JUGA:Kasus Korupsi Pertamina Harus Fokus pada Markup Impor BBM, Bukan Soal Oplosan
Pernyataan ini muncul di tengah penyelidikan Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang terjadi pada 2018–2023. Dugaan praktik manipulasi kualitas bahan bakar oleh tersangka, termasuk dalam pengadaan RON 92 yang ternyata berasal dari bahan bakar berkualitas lebih rendah, telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Meski begitu, hasil pengujian terbaru dari berbagai SPBU di Jabodetabek dan Terminal BBM Plumpang menunjukkan bahwa seluruh BBM yang diuji tetap sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Pertamina menegaskan akan terus melakukan pemantauan ketat terhadap distribusi BBM dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mendukung proses hukum yang sedang berjalan. (antara)