BELITONGEKSPRES.COM - Terdakwa Harvey Moeis tampak semakin terpojok terkait dana CSR sebesar Rp 420 miliar—yang kemudian dibantahnya sebagai dana sosial bersama.
Pasalnya, tidak ada penjelasan dari Harvey Moeis mengenai kemana dana CSR dari perusahaan smelter timah tersebut disalurkan setelah terkumpul.
Apakah ada laporan mengenai realisasi atau penggunaan dana CSR itu dari Harvey Moeis, suami artis cantik Sandra Dewi? Ternyata tidak pernah ada.
Sebagai contoh, Direktur Utama PT Sariwiguna Binasentosa (SBS), Robert Indarto, mengaku tidak pernah menerima penjelasan dan tidak merasa perlu menanyakannya.
BACA JUGA:Fakta Baru Sidang Korupsi Timah, Harvey Moeis: Dana Sosial Habis untuk Covid-19
“Saya percaya saja, sudah kenal cukup lama. Saya percaya,” jawab Robert Indarto dalam sidang lanjutan kasus korupsi timah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.
“Masak uang untuk masyarakat dikorupsi? Kayaknya nggak mungkin, Pak. Itu sadis,” ujarnya saat menjelaskan alasannya tidak menanyakan lebih jauh tentang penggunaan dana tersebut.
Di sisi lain, Robert Indarto juga mengatakan bahwa Harvey tidak pernah memberinya informasi mengenai realisasi penggunaan dana CSR. Dia melanjutkan pembayaran dana CSR tersebut karena mengikuti jejak direktur sebelumnya, mendiang Juan.
Jawaban Robert Indarto mirip dengan jawaban Suwito Gunawan alias Awi, yang merupakan beneficial owner PT Stanindo Inti Perkasa (SIP).
BACA JUGA:Tuntutan Warga Batu Beriga: Cabut IUP PT Timah untuk Lindungi Laut
Jaksa juga menanyakan hal yang sama kepada Awi mengenai pertanggungjawaban Harvey terkait dana CSR—dana sosial tersebut.
Awi mengungkapkan hal yang sama dengan Robert, menyatakan tidak ada informasi yang diberikan oleh Harvey mengenai realisasi penggunaan dana tersebut.
“Terkait penggunaan dana ini, apakah pernah ada pertanggungjawaban dari Pak Harvey? Bahwa ini adalah bentuk pertanggungjawaban atas dana yang dikumpulkan dari empat smelter dan penggunaannya untuk apa. Pernah ada nggak?” tanya jaksa.
“Tidak ada,” jawab Awi.
“Jadi setelah memberikan dana, informasi seperti itu hilang, ya?” tanya jaksa lagi.