BELITONGEKSPRES.COM - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengumumkan rencana pembentukan batalyon infanteri teritorial di sejumlah lokasi strategis di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan dan swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam keterangan pers di Jakarta, Jenderal Maruli menjelaskan bahwa pembentukan batalyon ini akan difokuskan di lokasi-lokasi tertentu, seperti Wanam dan Kurik di Kabupaten Merauke, Papua, yang telah ditetapkan sebagai lumbung pangan.
“Kami merencanakan batalyon dan kompi produksi untuk mendukung program ini. Di Kalimantan, batalyon ini akan berfokus pada penciptaan lahan pertanian,” ungkapnya.
BACA JUGA:KPPBC Kudus Berhasil Amankan Ribuan Batang Rokok Ilegal dari Berbagai Negara
BACA JUGA:Wamen PPPA Yakin Makan Bergizi Gratis dapat Kurangi Anak Jajanan Tidak Sehat di Sekolah
Maruli menekankan bahwa untuk mengelola lahan pertanian yang sangat luas, TNI Angkatan Darat membutuhkan lebih dari sekadar bintara pembina desa (babinsa). “Satu babinsa tidak cukup untuk mengurus lahan seluas ratusan ribu hektare. Diperlukan setidaknya satu batalyon untuk menangani ini,” tambahnya.
Pada 2 Oktober 2024, TNI AD telah membentuk lima batalyon teritorial di Papua yang masing-masing memiliki tugas spesifik dalam produksi pangan. Batalyon-batalyon ini akan berada di bawah komando daerah militer dan akan terlibat langsung dalam program pertanian di wilayah tersebut.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto juga menegaskan bahwa batalyon-batalyon ini akan berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan.
Setiap batalyon diperkuat oleh 691 prajurit yang berasal dari Papua serta daerah lainnya seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, menciptakan kekuatan yang siap untuk berkontribusi pada pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional. (ant)