Mentan Amran Optimalkan Pertanian, Targetkan Panen 4 Kali Setahun
Mentan Amran meninjau metode jajar legowo di Bogor, Minggu 23 Maret 2025-Heru Yustanto-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong inovasi dalam sektor pertanian guna meningkatkan produktivitas padi dan mempercepat musim tanam.
Salah satu langkah terbaru yang dilakukan adalah penerapan metode jajar legowo yang dikombinasikan dengan teknologi direct seeding di Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi Muara (B2PSIPM) Landbouw, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 23 Maret.
Menurut Mentan Amran, metode ini membuka peluang bagi petani untuk meningkatkan intensitas panen, bahkan hingga empat kali dalam setahun.
“Dengan sistem ini, kita bisa menanam minimal tiga kali setahun, bahkan bisa empat kali. Tanam langsung tanpa pembibitan konvensional menghemat waktu sekitar dua minggu per siklus tanam,” ujar Amran.
BACA JUGA:Kiprah Prajurit TNI Bantu Wujudkan Petani Sejahtera
BACA JUGA:Indonesia dan Hungaria Perkuat Kemitraan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Metode jajar legowo merupakan teknik tanam berjarak yang memungkinkan pemupukan lebih efektif, mengurangi persaingan antar tanaman, dan meningkatkan jumlah anakan produktif. Sementara itu, teknologi direct seeding memungkinkan petani menanam benih padi langsung ke tanah tanpa harus melalui pembibitan konvensional, sehingga lebih efisien dalam waktu dan tenaga kerja.
Hasil uji coba di B2PSIPM menunjukkan bahwa kombinasi kedua metode ini mampu meningkatkan hasil panen hingga 8-12 ton per hektare, jauh di atas rata-rata hasil panen konvensional.
“Kalau pertumbuhan tanamannya sebagus ini, kita bisa mencapai minimal 8 ton per hektare, syukur-syukur bisa 10 hingga 12 ton,” kata Mentan Amran.
Ke depan, teknologi ini akan diterapkan secara bertahap di berbagai daerah, khususnya melalui program cetak sawah dan optimasi lahan (oplah). Jika terbukti efektif, metode ini akan diperluas untuk mendukung target swasembada pangan nasional dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
“Ini akan diterapkan di daerah cetak sawah dan oplah yang saat ini kita kembangkan. Jika berhasil, kita akan mulai dari situ,” tutup Mentan Amran. (beritasatu)