Perkuat Sistem Keamaman, Industri Fintech Gelar Jogja Fintech Security Conference 2024

Jogja Fintech Security Conference 2024. (Istimewa)--

BELITONGEKSPRES.COM - Dalam menghadapi ancaman dari pinjaman online (pinjol) ilegal yang semakin marak, industri financial technology (fintech) berfokus pada peningkatan keamanan melalui kolaborasi lintas sektor. 

Salah satu upaya nyata untuk memperkuat sistem keamanan fintech di Indonesia adalah melalui penyelenggaraan Jogja Fintech Security Conference 2024. Acara ini menghadirkan para pakar dari berbagai bidang untuk berbagi wawasan dan strategi dalam mengatasi tantangan keamanan digital.

Mada R. Perdhana, Founder dan CEO Sysbraykr, menyatakan bahwa perkembangan pesat industri fintech memerlukan langkah proaktif untuk mengantisipasi peluang dan ancaman yang muncul. 

Menurutnya, solusi keamanan yang inovatif dan komprehensif sangat penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis, mengurangi risiko finansial, dan meningkatkan kepercayaan pengguna.

BACA JUGA:Menko Perekonomian Targetkan Indonesia Jadi Pemain Utama di Industri Semikonduktor dan Baterai

BACA JUGA:Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Pusat Kucurkan Insentif Fiskal untuk Pemda

Jogja Fintech Security Conference 2024, yang akan berlangsung di Hotel Tentrem Yogyakarta pada 11-13 Oktober 2024, diharapkan menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait keamanan di sektor fintech. 

Acara ini akan menghadirkan berbagai ahli seperti Ricky Satria dari Bank Indonesia, Ida Bagus Gede Setia Yasa dari Bank BPD Bali, serta praktisi keamanan siber Onno W. Purbo dan Mada R. Perdhana. Mereka akan membahas berbagai aspek keamanan, termasuk perlindungan data konsumen dan pencegahan penipuan transaksi.

Selain itu, Raden Kawakibi Tito dari Asosiasi FinTech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) akan memberikan pandangan holistik tentang tren pasar dan regulasi yang berlaku, sementara Setiawan Hermanto dari Tokopedia akan berbagi wawasan tentang pengelolaan risiko di lingkungan digital yang dinamis. 

Anton Setiyawan, mantan juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), akan bertindak sebagai moderator dan memberikan perspektif tentang kebijakan pemerintah dan inisiatif nasional dalam menghadapi ancaman siber.

BACA JUGA:BPH Migas Ubah Mekanisme Penerbitan Surat Rekomendasi untuk Pembelian BBM Bersubsidi

BACA JUGA:Meminimalisir Risiko Pinjol Ilegal, CIMB Niaga Hadirkan Pinjaman UKM Tanpa Agunan

Jogja dipilih sebagai lokasi konferensi karena tingginya indeks literasi digital di kota ini, menjadikannya salah satu kota paling siap dalam menghadapi perkembangan industri 4.0 di Indonesia. 

Konferensi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang tantangan keamanan fintech dan mendorong kolaborasi antara akademisi, industri, dan badan pengatur untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dalam melindungi ekosistem fintech. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan