Hendrya Sylpana

Pengoptimalan Peran Desa Sebagai Pilar Swasembada Pangan

Petani menanam benih padi dengan mesin penanam di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (25/12/2023). Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani untuk melakukan transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern untuk meningkatk-Mohamad Hamzah/foc.-ANTARA FOTO

BACA JUGA:Embusan Angin Segar Bagi Peternak Sapi Perah

Dengan alokasi anggaran senilai Rp3 miliar, program ini tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih baik bagi petani muda.

Modernisasi pertanian diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengubah sektor ini menjadi pilihan karier yang menjanjikan bagi generasi muda.

Kementerian Pertanian menempatkan misi Indonesia emas, salah satu harapan tumpuannya adalah pertanian.

Bukan hanya menteri, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono juga terlibat langsung dalam mendorong generasi muda masuk ke sektor pertanian. Ia, bahkan dinobatkan sebagai "Bapak Pembina Petani Milenial" oleh Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA).

Pertanian menjadi sektor strategis dengan potensi besar memperkuat ekonomi nasional melalui inovasi teknologi dan generasi muda, menjadikannya cerah, kompetitif, serta berkelanjutan di masa depan.

BACA JUGA:Memperkuat Desa Wisata Jadi Pilar Ekonomi Pedesaan

Optimisme swasembada

Presiden RI Prabowo Subianto optimistis Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam 4 hingga 5 tahun ke depan. Prabowo menekankan bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.

Keyakinan Prabowo didasarkan pada diskusi dengan para pakar yang memandang pentingnya swasembada pangan untuk menghindari ketergantungan pada impor pangan dari negara lain, terutama saat krisis.

Presiden mengingatkan bahwa di masa krisis, negara-negara tidak akan bersedia menjual bahan pangan mereka. Oleh karena itu, Indonesia harus segera mencapai ketahanan pangan untuk menghadapi situasi genting.

Mengembalikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan adalah tantangan besar yang kini diemban oleh bangsa ini.

Swasembada pangan kembali ditargetkan tercapai dalam tiga hingga empat tahun ke depan, dengan berbagai upaya, di antaranya perluasan areal tanam, peningkatan masa tanam, menyalurkan pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian, hingga modernisasi pertanian.

BACA JUGA:Penerapan Transformasi Keamanan Digital Cegah Judi Daring

Di sisi lain, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menilai program pencetakan sawah baru menjadi langkah penting dalam mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.

Program ini diproyeksikan dapat mempercepat upaya memenuhi kebutuhan pangan domestik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan