Cheng Beng di Belitung, Momentum Penghormatan Leluhur dan Daya Tarik Wisata

Anggota Polres Belitung saat menjaga ritual sembahyang kubur di kompleks perkuburan Tionghoa di Desa Dukong, Jumat (4/4/2025)--(ANTARA/Kasmono/Apriliansyah)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Perayaan Cheng Beng di Belitung bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momen penting bagi warga keturunan Tionghoa untuk mengenang leluhur mereka. Selain itu, tradisi ini turut memberikan dampak positif bagi ekonomi dan pariwisata di Belitung.
Tokoh masyarakat Tionghoa Kabupaten Belitung, Ayie Gardiansyah, mengungkapkan bahwa Cheng Beng adalah bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah mendahului.
"Sembahyang kubur ini bukan hanya tradisi, tetapi juga cara kami mengungkapkan rasa terima kasih kepada para leluhur," ujar Ayie Gardiansyah, dilansir dari Antara, Jumat (4/4/2025).
Tradisi yang Terus Dilestarikan
Perayaan Cheng Beng berlangsung sejak 1 Maret hingga 4 April. Selama periode ini, warga keturunan Tionghoa mengunjungi makam leluhur mereka untuk bersembahyang.
BACA JUGA:Libur Lebaran, DLH Belitung Ingatkan Bersih Sampah Saat Berwisata
Di Belitung, mayoritas prosesi Cheng Beng dipusatkan di kompleks pemakaman Tionghoa di Desa Dukong, yang memiliki sekitar 5.000 makam.
Ritual ini biasanya dilakukan pada pagi hari, sekitar pukul 05.00 WIB hingga matahari terbit. Para keluarga membawa persembahan berupa makanan, buah, dan dupa sebagai simbol penghormatan kepada leluhur.
Momentum Pulang Kampung dan Peningkatan Ekonomi
Ayie menambahkan, Cheng Beng juga menjadi ajang bagi perantau untuk pulang kampung. Banyak warga keturunan Tionghoa yang tinggal di luar daerah atau luar negeri kembali ke Belitung untuk mengikuti prosesi ini.
"Selain untuk sembahyang, kepulangan mereka juga menjadi momen mempererat silaturahmi dengan keluarga besar di kampung halaman," kata Ayie.
BACA JUGA:Cerita Inspiratif, Aksi Berbagi Takjil Gratis Swiss-Belresort Belitung Warnai Bulan Ramadan
Dampaknya tidak hanya dirasakan secara budaya, tetapi juga secara ekonomi. Kedatangan perantau meningkatkan transaksi di sektor perhotelan, transportasi, serta kuliner lokal. Hal ini membawa manfaat bagi pelaku usaha kecil dan menengah di Belitung.
Harapan untuk Pariwisata Belitung