Artificial Intelligence dan Tantangan Jurnalistik Masa Kini

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (kanan) meluncurkan Indonesia’s Artificial Intelligence Readiness Assessment Methodology (RAM AI) di Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024) (ANTARA/HO-Kemenkominfo)--

BACA JUGA:Berbekal Berbagai Prestasi, Bekasi Siap Tatap Era Aglomerasi

Sumber daya manusia yakni jurnalis dan ahli teknologi digital serta teknologi digital itu sendiri seperti kecerdasan buatan menjadi sumber daya utama yang penting bagi kelangsungan dan keberlanjutan perusahaan pers.

Sayangnya penelitian sejumlah akademisi di dalam dan luar negeri menunjukkan masih sedikit perusahaan pers yang memiliki atau sedang mengembangkan strategi kecerdasan buatan.

Kendala utamanya yakni sumber daya manusia dan finansial terkait investasi di bidang teknologi informasi. Sebagai solusi, perusahaan pers bisa menggandeng universitas yang memiliki fokus pada teknologi digital terkini seperti kecerdasaan buatan, big data, algoritma dan machine learning.

Kerja sama tersebut bisa dinilai sebagai win-win solution. Perusahaan pers bisa mendapatkan akses dan pemahaman teknologi digital terkini dari akademisi dan universitas. Sebaliknya universitas bisa mendapatkan pengalaman nyata dari praktisi profesional perusahaan pers.

BACA JUGA:Paralimpiade Paris dan Kesetaraan yang Kian Dimuliakan

Proyek tersebut bisa menjadi laboratorium kedua institusi untuk meningkatkan pemahaman, pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital terkini. (ant)

Oleh: Andika Wahyu Widyantoro *

*Jurnalis Antara, penerima BRI Fellowship Journalism.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan