Red Sparks Ungkap Alasan Rekrut Wipawee untuk Gantikan Megawati
Red Sparks resmi mengakhiri era bersama Megawati Hangestri Pertiwi dan memilih Wipawee Srithong untuk bertarung di V-League musim 2025/2026-Lee Dong-chil-Naver
BELITONGEKSPRES.COM - Keputusan Red Sparks untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Megawati Hangestri Pertiwi menandai langkah strategis yang cukup mengejutkan di bursa Asia Quarter Draft V-League musim 2025/2026.
Klub asal Korea Selatan itu justru memilih Wipawee Srithong dari Thailand, seorang pemain dengan karakteristik berbeda dan dalam kondisi belum pulih sepenuhnya dari cedera lutut serius.
Megawati selama dua musim terakhir bukan hanya menjadi wajah dari Red Sparks, tapi juga pilar utama dalam sistem serangan tim. Gaya bermainnya yang agresif dan konsisten mengantar klub ke final musim 2024/2025.
Namun, pelatih Ko Hee-jin tampaknya ingin mengubah arah permainan dengan mencari sosok yang lebih fleksibel dan bisa mengisi berbagai peran di lapangan itulah yang dilihatnya pada diri Wipawee.
BACA JUGA:Wipawee Srithong Resmi Gantikan Megawati di Red Sparks
BACA JUGA:Batal Hengkang! M Salah Perpanjang Kontrak Hingga 2027 bersama Liverpool
Wipawee dikenal sebagai pemain serbabisa yang bersinar bersama Hyundai Hillstate dan membawa mereka juara V-League 2023/2024. Namun, bukan tanpa catatan cedera ACL yang dialaminya Februari lalu membuat banyak tim ragu, hingga akhirnya ia baru dipilih di urutan terakhir dalam draft.
Dalam dunia profesional, kondisi seperti ini biasanya dihindari, kecuali jika tim yakin bahwa nilai jangka panjang pemain jauh lebih besar dibandingkan risiko jangka pendeknya.
“Dalam posisi kami, dia adalah pilihan terbaik,” ujar Ko Hee-jin, mengisyaratkan bahwa Red Sparks tak hanya melihat siapa yang siap tampil di pekan pertama musim, tapi siapa yang bisa jadi pembeda saat musim mencapai titik krusial.
Red Sparks mengambil taruhan besar mengganti ikon tim dengan pemain cedera. Tapi ini bukan sekadar perjudian, melainkan kalkulasi panjang. Manajemen kini mengalihkan fokus ke pemulihan Wipawee, yang disebut berjalan progresif. Bila pemulihan berjalan sesuai harapan, bukan tidak mungkin Red Sparks menemukan bintang baru yang akan membawa dimensi berbeda dalam permainan mereka.
Kini, perhatian pecinta voli tak hanya tertuju pada performa Red Sparks di awal musim, tapi juga pada pertanyaan besar: apakah Wipawee bisa bangkit dan menggantikan peran besar Megawati? (beritasatu)