Israel Serang Sekolah di Gaza dengan Rudal AS, Telan Banyak Korban

Israel Serang Sekolah di Gaza dengan Rudal AS, Telan Banyak Korban--ss/video

BELITONGEKSPRES.COM - Serangan terbaru Israel ke Gaza kembali memicu kemarahan internasional setelah rudal yang digunakan adalah bantuan militer dari Amerika Serikat.

Pada Sabtu, 10 Agustus, Israel meluncurkan serangan ke Sekolah al-Tabin di Kota Gaza, yang juga berfungsi sebagai kamp pengungsian.

Serangan ini mengakibatkan ratusan korban jiwa dan luka-luka, dengan laporan awal menyebutkan bahwa lebih dari 100 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Media sosial melaporkan bahwa rudal yang digunakan adalah GBU-39, jenis rudal yang diberikan oleh Amerika Serikat.

BACA JUGA:Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Berlanjut dengan Kepemimpinan Baru Hamas

BACA JUGA:Situasi di Jalur Gaza Memburuk, Israel Tembaki Pengungsian dan Fasilitas Darurat

Meskipun Amerika Serikat telah menyerukan penghentian serangan, negara tersebut tetap melanjutkan pengiriman bantuan militer ke Israel.

Ini menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi dan komitmen Amerika dalam mengatasi pelanggaran hak asasi manusia.

Badan pertahanan sipil Gaza menyebutkan bahwa serangan ini terjadi di tengah upaya internasional dari Amerika, Qatar, dan Mesir untuk merundingkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Namun, serangan yang terus berlanjut berpotensi menggagalkan upaya tersebut, dengan beberapa pihak mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan sabotase terhadap kesepakatan damai.

BACA JUGA:Maskapai Dunia Hentikan Penerbangan ke Israel Dampak Ketegangan Timur Tengah

BACA JUGA:Turunan Fatwa MUI: 5 Kriteria Produk Terafiliasi Israel yang Harus Kamu Ketahui

Para petugas medis di lokasi menggambarkan serangan ini sebagai bencana besar, dengan banyak mayat ditemukan dalam kondisi sangat rusak. Banyak korban yang tidak dapat dikenali karena dampak kehancuran yang parah.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan agar Amerika menghentikan dukungannya yang tidak terbatas kepada Israel.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan