Keunikan dan Makna Tradisi 'Selamat Kampung' Belitung

Tokoh adat Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, melaksanakan kegiatan "Selamat Kampung" memanjatkan doa di pinggir pantai berharap mendapat perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT (ANTARA/Kasmono-Apriliansyah--

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Belitung, Masdar, mengapresiasi masyarakat Desa Sijuk yang masih melestarikan tradisi ini hingga sekarang. 

Ia berharap tradisi "Selamat Kampung" yang bernuansa Islami dapat terus dilestarikan dan tidak tergerus oleh kemajuan zaman.

"Kami mengapresiasi masyarakat Desa Sijuk yang telah melestarikan tradisi 'Selamat Kampung' sampai saat ini," kata Masdar saat menghadiri kegiatan tersebut. 

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar masyarakat, serta menjaga keamanan dan keberkahan lingkungan tempat tinggal.

Kegiatan Doa Bersama

BACA JUGA:Kabar Seleksi CPNS dan PPPK 2024 di Belitung, BKPSDM Berikan Penjelasan

BACA JUGA:AKBP Deddy Dwitiya Putra Jabat Kapolres Belitung

Dalam kegiatan "Selamat Kampung", masyarakat juga melaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh dukun kampung atau tokoh adat setempat. 

"Doa ini ditujukan untuk memohon kebaikan, keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan kekuatan rezeki bagi seluruh warga desa," kata Masdar.

Masdar berpesan agar masyarakat dapat terus melestarikan tradisi "Selamat Kampung" dan mengajarkannya kepada generasi berikutnya.

Dengan demikian, nilai-nilai positif yang terkandung dalam tradisi ini tetap hidup dan menjadi bagian dari budaya Belitung yang kaya akan warisan leluhur.

Tradisi "Selamat Kampung", masyarakat Desa Sijuk tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat identitas dan keberagaman budaya Belitung di tengah arus modernisasi. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan