Keunikan dan Makna Tradisi 'Selamat Kampung' Belitung
Tokoh adat Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, melaksanakan kegiatan "Selamat Kampung" memanjatkan doa di pinggir pantai berharap mendapat perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT (ANTARA/Kasmono-Apriliansyah--
SIJUK, BELITONGEKSPRES.COM - Di Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, tradisi "Selamat Kampung" tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Tradisi ini bertujuan untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT, seperti yang disampaikan oleh tokoh adat atau dukun Kampung Sijuk, Bambang Irawan pada Kamis, 11 Juli 2024.
Tujuan dan Makna "Selamat Kampung"
Pelaksanaan "Selamat Kampung" bukan hanya sekadar seremonial, melainkan memiliki tujuan yang dalam yaitu menjaga keselamatan dan memohon perlindungan atas wilayah tersebut dari segala macam marabahaya selama setahun ke depan.
"Tradisi ini juga merupakan bentuk permohonan masyarakat agar Desa Sijuk senantiasa mendapat keberkahan dan terhindar dari gangguan tidak kasat mata," kata Bambang.
BACA JUGA:Pergerakan Sesar Cimandiri Isyaratkan Pentingnya Mitigasi Bencana
BACA JUGA:Dispora Belitung Sukses Adakan FOT 2024, Berikut Daftar Juaranya
Ritual "Air Cucur Sembilan"
Dalam rangkaian tradisi "Selamat Kampung", terdapat ritual khusus yang disebut "Air Cucur Sembilan". Ritual ini dimulai pada 3 Muharam 1446 Hijriah dan dilaksanakan di beberapa lokasi strategis.
Termasuk Pantai Pesisir Batu Rakit dan perbatasan desa Sijuk dengan desa-desa sekitarnya seperti Tanjung Tinggi, Dusun Pegarun, Sungai Padang, Pelepak Putih, dan Selumar. Air Cucur Sembilan" menggunakan media air serta daun Neruse dan daun ati-ati.
Menurut Bambang, daun Neruse melambangkan spiritualitas, sedangkan daun ati-ati mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari.
Apresiasi dan Harapan
BACA JUGA:Budidaya di Lapas Tanjungpandan, Dinas Perikanan Belitung Beri 1.000 Benih Ikan untuk WBP
BACA JUGA:Pemdes Sungai Samak Latih Nelayan Buat Bubu Kepiting
- Tag
- Share
-
-
