Pergerakan Sesar Cimandiri Isyaratkan Pentingnya Mitigasi Bencana

Siswa mengikuti simulasi bencana gempa bumi di Palang Merah Indonesia, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (6/2/2024). Kegiatan tersebut digelar sebagai sarana edukasi dan pengenalan tentang penanganan bencana sejak usia dini. ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/nym.--

Sesar Cimandiri merupakan salah satu sesar paling aktif di Jawa Barat karena kerap bergerak sehingga menimbulkan gempa bumi di daerah-daerah yang berada di garis atau sekitar sesar seperti Kabupaten/Kota Sukabumi dan Cianjur, Jabar.

Meskipun kekuatan gempa bumi yang ditimbulkan dari pergerakan Sesar Cimandiri ini rata-rata di bawah Magnitudo (M) 4 sesuai data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perlu diingat bahwa bencana gempa bumi M 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 juga dipicu oleh pergerakan Sesar Cimandiri.

Meskipun kekuatannya bisa dikatakan tidak terlalu besar, guncangannya menimbulkan dampak kerusakan sangat besar. Sesuai data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah rumah rusak akibat bencana itu sebanyak 56.480 unit, terdiri atas 13.633 rusak berat, 16.059 rusak sedang, dan 26.856 rusak ringan.

Adapun jumlah korban jiwa mencapai 271 orang, 37 persen di antaranya anak-anak. Tidak hanya di Kabupaten Cianjur, dampak gempa ini juga dirasakan di wilayah Kabupaten Sukabumi. Sesuai data BPBD setempat, jumlah rumah yang rusak tercatat 956 unit.

BACA JUGA:Memantapkan Tonggak Transisi Ibu Kota Negara dari Persiapan HUT RI

Pengetahuan masyarakat tentang Sesar Cimandiri bisa dikatakan masih minim. Dikutip dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Sesar Cimandiri merupakan sesar tua yang terbentuk oleh fenomena alam puluhan jutaan tahun yang lalu.

Sesar ini membentang panjang dari Teluk Pelabuhanratu ke arah timur hingga melewati bagian selatan Kota Sukabumi hingga daerah Kecamatan Cireungas dan Gegerbitung batas timur Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Cianjur.

Di daerah sepanjang Sesar Cimandiri ini banyak dijumpai permukiman warga dan beberapa infrastruktur sehingga apabila terjadi gempa yang bersumber dari sesar tersebut maka berpotensi menimbulkan kerusakan.

Adapun daerah-daerah yang berada dalam kawasan sesar ini ditandai banyaknya kejadian bencana, seperti tanah longsor, pergerakan tanah, likuifaksi, hingga gempa bumi.

BACA JUGA:Melawan Hoaks Lewat Filsafat Sebagai Filter Berpikir Rasional

Maka dari itu, wilayah Sukabumi dan Cianjur merupakan wilayah di Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam zona merah daerah rawan gempa bumi di Indonesia, yang ditandai sering terjadi gempa bumi dan beberapa kejadian di antaranya bersifat merusak.

Berdasarkan catatan Badan Geologi Kementerian ESDM, daerah Sukabumi mengalami beberapa kejadian gempa bumi yang bersifat merusak yang bersumber dari zona subduski di pantai selatan Pulau Jawa dan juga diakibatkan sesar aktif yang berlokasi di darat.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya, sesar aktif yang telah didefinisikan sebagai sumber gempa bumi di daerah Sukabumi adalah Sesar Cimandiri.

Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM sedang melakukan penyelidikan sesar aktif di daerah Sukabumi dengan skala 1 banding 100 ribu sebagai proyek percontohan dalam daerah perkotaan dan merupakan implementasi sebagai wali data patahan atau sesar aktif nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan