Loka Pom Belitung Awasi Takjil, 106 Sampel Makanan Berbuka Puasa Diperiksa
Pemeriksaan terhadap 106 sampel makanan buka puasa Loka Pom Belitung --Antara
BELITONGEKSPRES.COM, TANJUNGPANDAN - Guna memastikan keamanan dan kelayakan konsumsi jajanan takjil selama Ramadhan 1445 Hijriah, Loka Pengawasan Obat dan Makanan (Pom) Kabupaten Belitung meningkatkan pengawasan mereka.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua makanan yang disajikan selama bulan suci Ramdhan ini aman untuk dikonsumsi,” ujar Asruddin, Kepala Loka Pom Kabupaten Belitung, Jumat, 15 Maret 2024.
Pengawasan ini tidak hanya merupakan bagian dari inisiatif tahunan yang dilakukan setiap Ramadhan, tetapi juga telah diperluas ke enam lokasi strategis di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.
Dalam dua hari terakhir, tim Loka Pom Belitung telah mengambil sebanyak 106 sampel makanan takjil di dua lokasi berbeda, sebagai komitmen mereka terhadap kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Pameran Eksklusif 10 Artefak Nabi Muhammad SAW di Batam
BACA JUGA:DPRD Belitung Panggil Dinas dan Pihak Terkait, Tindaklanjuti Pro Kontra Tambak Udang Pulau Seliu
Dengan langkah-langkah ini, Loka Pom Belitung berharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat yang berbuka puasa, memastikan bahwa tradisi Ramadhan dapat dinikmati dengan penuh kegembiraan dan tanpa kekhawatiran.
106 Sampel Makanan Lulus Uji
Pemeriksaan terhadap 106 sampel makanan buka puasa telah dilakukan. Hasilnya, semua sampel dinyatakan lulus dan bebas dari bahan berbahaya yang kerap disalahgunakan dalam produksi makanan.
“Pemeriksaan menyeluruh pada 106 sampel makanan buka puasa di Belitung dan Belitung Timur menunjukkan tidak ada penyalahgunaan bahan berbahaya,” ungkap Asruddin.
Pemeriksaan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ‘rapid kid test’, sebuah teknik yang efektif untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya dalam makanan secara cepat.
BACA JUGA:Habitat Makin Terancam, Buaya di Babel Makin Ganas Serang Manusia
BACA JUGA:Flu Singapura Tengah Melanda Akibat Musim Pancaroba, Ketahui Gejala dan Pencegahannya
“Kami fokus pada empat jenis bahan berbahaya yang biasa ditemukan dalam makanan, yaitu boraks, formalin, rhodamin B, dan methanyl yellow,” terang Asruddin.