Kemensos & UMKM Bersinergi, Berdayakan Masyarakat Miskin Jadi Pelaku Usaha Mandiri

Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan kunjungan kepada Kementerian UMKM di Jakarta pada Kamis (20/3/2025) guna membahas strategi graduasi sosial yang menggabungkan program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Men-Biro Humas Kemensos-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah terus berupaya menanggulangi kemiskinan dengan pendekatan baru yang menggabungkan perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi. 

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian UMKM memperkuat sinergi dalam program graduasi sosial, yang bertujuan membantu masyarakat miskin beralih dari penerima bantuan sosial menjadi pelaku usaha mandiri.

"Setelah masyarakat di Desil 1 hingga 4 mendapatkan perlindungan sosial, mereka akan didorong untuk bertransisi melalui program pemberdayaan, yang salah satunya dikelola oleh Kementerian UMKM," ujar Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis.

Mensos menjelaskan bahwa masyarakat di kategori miskin dan miskin ekstrem—yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)—menerima berbagai bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, dan PBI JKN. Banyak dari mereka adalah individu usia produktif yang memiliki usaha rintisan atau tengah berkembang.

BACA JUGA:Bulog Sumut Pastikan Penyerapan Jagung Pipilan Kering dari Petani Sesuai HPP

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Swasembada Pangan Bertahap untuk Kurangi Ketergantungan Impor

Dari Bantuan Sosial ke Pemberdayaan UMKM

Kemensos berencana untuk memetakan potensi penerima bantuan sosial agar mereka dapat beralih ke sektor usaha mikro. Dengan demikian, masyarakat yang sebelumnya bergantung pada bantuan dapat meningkatkan pendapatan dan mencapai kemandirian ekonomi.

Untuk mendukung transisi ini, lebih dari 33.000 pendamping PKH telah ditugaskan untuk membantu Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap pendamping ditargetkan dapat menggraduasi 10 KPM setiap tahunnya. "Dengan demikian, lebih dari 300 ribu keluarga per tahun berpotensi naik kelas dan beralih ke program pemberdayaan UMKM," tambah Mensos.

Sinergi Antar-Kementerian untuk Ekonomi Inklusif

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengapresiasi langkah Kemensos dalam membuka akses data penerima bantuan sosial guna memperlancar kolaborasi antar-lembaga. Ia menyoroti pentingnya sinergitas untuk mengatasi tantangan ego sektoral yang kerap menjadi hambatan.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif Mensos dalam membuka akses data penerima bantuan, mulai dari masyarakat miskin ekstrem hingga mereka yang berada di ambang kemandirian ekonomi," kata Maman.

Masyarakat miskin yang berhasil naik kelas nantinya akan memperoleh pembinaan dan akses program pemberdayaan kewirausahaan dari Kementerian UMKM. Mereka juga akan mendapatkan akses permodalan melalui berbagai skema yang telah tersedia, termasuk program Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk usaha super mikro.

Maman berharap kolaborasi ini dapat mempercepat upaya pengentasan kemiskinan dengan memberdayakan lebih banyak masyarakat agar beralih dari penerima bantuan menjadi pelaku usaha mandiri yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan