Tantangan Pengiriman Logistik Pemilu jadi Penyemangat KPU Papua

Ketua dan Komisioner KPU Provinsi Papua serta Anggota KPU Mamberamo Raya di depan Kantor KPU Mamberamo Raya, Kamis (8/2). ANTARA/Qadri Pratiwi--

BACA JUGA:Mengoptimalkan Penemuan Sumber Gas Besar

BACA JUGA:Menguatkan Nasionalisme di Kalangan kader Ulama

Ketua KPU Mamberamo Raya Barnabas Dude menyatakan tantangan di daerahnya merupakan dinamika dalam pendistribusian logistik karena dengan adanya hambatan dan tantangan itu justru menjadi penyemangat  menyukseskan pemilu di wilayah kerjanya.

“Saat ini persiapan pendistribusian logistik sudah 100 persen dan pada 12 Februari kami melakukan mengirimkan logistik menggunakan perahu motor,” katanya.

Dari gudang logistik di Kasonaweja ke Burmeso, distrik di Mamberamo, dengan menggunakan perahu motor butuh waktu hanya 10 menit, namun itu juga tergantung deras aliran Sungai Mamberamo Raya.

Di Mamberamo Raya terdapat dua pelabuhan dan sekali jalan membayar Rp50-Rp100 ribu per kepala, setelah itu dilanjutkan menggunakan jalur darat.

Mamberamo Raya sendiri memiliki 147 TPS dengan delapan distrik tersebar di 60 kampung, di antaranya ada 34 titik TPS menggunakan moda transportasi helikopter, sedangkan sisanya jalur darat dan laut.

Pemilu Papua aman

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menjamin pesta demokrasi di Tanah Papua berjalan aman karena pihaknya menyiapkan 8.617 personel untuk mengamankan seluruh TPS di Tanah Papua.

Personel itu terdiri atas 2.000 anggota Polda Papua dan sisanya dari polres yang pengerahan personel disesuaikan jadwal KPU. Ada 13 daerah rawan pemilu, lima kabupaten di antaranya masuk kategori sangat rawan, yaitu Kabupaten Nduga,Puncak, Yahukimo, Intan Jaya, dan Pegunungan Bintang.

Selain mengerahkan personel, juga akan ditempatkan Pejabat Utama (PJU) Polda Papua di kabupaten yang tersebar di empat kabupaten.

Mereka bertugas H-4 atau 4 hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada tanggal 14 Pebruari 2024.

“Dengan kesiapan anggota, Pemilu 2024 akan terselenggara dengan aman dan lancar,” katanya.

Terkait gangguan keamanan yang akhir-akhir ini, Kapolda Papua menegaskan tidak ada kaitannya dengan pemilu, walaupun ada oknum memanfaatkannya sebagai bentuk penolakan pelaksanaan pemilu.

Polda Papua menggelar berbagai kegiatan dalam rangka pendinginan situasi atau cooling system 2023-2024 berupa KKR di kabupaten/iota, seperti doa lintas agama, Jumat dan Minggu berkah yang dilaksanakan untuk membangun persatuan dan kesatuan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan