Menguatkan Nasionalisme di Kalangan kader Ulama

Peserta Pendidikan Kader Ulama MUI Kabupaten Bogor menjalani wisuda di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan--

BOGOR - Nasionalisme merupakan elemen penting bagi setiap warga negara Indonesia, tak terkecuali kalangan ulama yang kerap dijadikan panutan oleh sebagian masyarakat. Dari nilai-nilai itulah kesadaran hingga kecintaan terhadap bangsa dan negara melekat dalam sikap dan tindakan sebagai warga negara.

Hal itu juga menjadi perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam mencetak ulama-ulama berwawasan kebangsaan di masa mendatang melalui program Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang sudah meluluskan 17 angkatan.

Tahun ini, MUI Kabupaten Bogor yang diketuai Prof. KH Ahmad Mukri Aji segera membuka kembali pendaftaran program PKU angkatan ke-18, setelah berjalan dari tahun ke tahun sejak 2006.

Setiap tahun ada 50 kader ulama yang diwisuda, usai digembleng dalam pelatihan dan pembinaan rutin pada hari Sabtu-Minggu selama 6 bulan berturut-turut bertempat di Wisma Dharmais, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Para peserta Pendidikan Kader Ulama ini berasal dari berbagai utusan, mulai dari MUI tingkat kecamatan, pondok pesantren, ormas Islam, hingga jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

BACA JUGA:Membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tujuan Diplomasi China

BACA JUGA:NU bersama Muhammadiyah memenangkan Indonesia

Alumnus PKU Angkatan 15 Egi Abdul Mugni menceritakan masa pendidikannya selama 6 bulan menjalani proses kaderisasi ulama. Ia menyadari dirinya dilatih untuk memahami ilmu agama dan diimbangi dengan wawasan kebangsaan.

Para peserta kerap ditugaskan ke wilayah asalnya masing-masing untuk mendeteksi berbagai hal, mulai dari memahami tradisi dan budaya setempat, mendeteksi paham radikal, hingga mencari naskah-naskah kuno para alim ulama terdahulu.

Mereka kemudian mengumpulkan tradisi dan budaya masyarakat di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor sebagai bahan berdiskusi di kelas untuk kemudian menjadi bekal dalam bertindak dan bersosialisasi ketika terjun ke masyarakat.

Kader ulama juga bertugas mendeteksi mengenai paham-paham radikal di lingkungannya termasuk di pondok-pondok pesantren terdekat untuk kemudian diinformasikan kepada pengurus MUI Kabupaten Bogor.

Menurut Egi, teman angkatannya di PKU berhasil menemukan beberapa indikasi adanya paham radikal di sebuah pondok pesantren kawasan Kecamatan Tamansari sehingga saat itu juga, pengurus MUI Kabupaten Bogor turun tangan melakukan penanganan.

BACA JUGA:Pemilu dan Keteladanan Elite

BACA JUGA:Dunia Harus Sadar Ajakan Israel akan Perparah Kelaparan di Gaza

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan