Kemenkeu Tetapkan Target Efisiensi Anggaran Belanja K/L Tahun 2025 Sebesar Rp256,1 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani-Nurul Fitriana-JawaPos.com

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menetapkan target efisiensi anggaran belanja untuk kementerian dan lembaga (K/L) pada tahun 2025 sebesar Rp 256,1 triliun. Kebijakan efisiensi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara.

Instruksi ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang mengatur efisiensi dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2025.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam surat Nomor S-37/MK.02/2025, meminta agar seluruh pimpinan K/L, termasuk menteri, kepala kepolisian, jaksa agung, hingga pimpinan lembaga negara lainnya, melakukan evaluasi terhadap anggaran mereka. 

Setiap K/L diharapkan meninjau anggaran mereka sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangannya masing-masing untuk mencapai efisiensi.

BACA JUGA:BSI Kembangkan Sistem Pembayaran Non-Tunai untuk Mudahkan Jemaah di Arab Saudi

BACA JUGA:Maksimalkan Libur Panjang, Garuda Indonesia Operasikan 68 Penerbangan

Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa total anggaran yang harus dihemat mencapai Rp 256,1 triliun. Sri Mulyani menjelaskan bahwa efisiensi anggaran belanja K/L 2025 akan difokuskan pada pengurangan belanja operasional dan non-operasional, serta peninjauan anggaran pegawai dan bantuan sosial (bansos).

Namun, ada beberapa pengecualian dalam penerapan efisiensi ini. Anggaran yang bersumber dari pinjaman dan hibah, serta rupiah murni pendamping yang tidak bisa dilaksanakan hingga akhir tahun anggaran, tidak termasuk dalam skema efisiensi. 

Selain itu, anggaran yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak Badan Layanan Umum (PNBP-BLU) dan yang disetor ke kas negara, serta anggaran yang terkait dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), juga tidak masuk dalam program efisiensi.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keberhasilan pemerintah dalam menghemat anggaran hingga lebih dari Rp 20 triliun melalui pemangkasan anggaran perjalanan dinas. Dengan pengurangan tersebut, anggaran yang semula dialokasikan untuk perjalanan dinas kini dapat digunakan untuk kebutuhan lain, seperti renovasi gedung sekolah.

Prabowo menjelaskan bahwa anggaran perjalanan dinas yang dipangkas dapat dialihkan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan. "Dengan penghematan Rp 20 triliun, kita bisa merenovasi puluhan ribu gedung sekolah," ucap Prabowo, sembari mengingatkan jajaran menteri dan wakil menteri untuk tetap menjaga efisiensi dalam belanja anggaran. (jawapos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan