TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Dugaan penyelundupan pasir timah ilegal melalui Pelabuhan Tanjung Ru Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung menuju Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan (Basel) masih terus terjadi.
Pada Sabtu 7 September 2024, kabarnya ada beberapa truk pengangkut timah dengan tenangnya melenggang bebas masuk menuju kapal KM Menumbing di Pelabuhan Tanjung Ru, menuju ke Pulau Bangka.
"Ada tiga truk kabarnya yang masuk ke kapal (KM Menumbing) tersebut mengangkut pasir timah," kata salah seorang narasumber yang minta namanya dirahasiakan kepada Belitong Ekspres, Minggu 8 September 2024.
Pria berbadan subur ini menjelaskan, dalam dugaan penyelundupan timah tersebut sebenarnya menggunakan empat truk yang akan menuju ke Bangka. Sayangnya satu truk tersebut telat datang.
BACA JUGA: Perbaikan Kondisi Pasar Tanjungpandan, Pj Bupati Belitung Serap Aspirasi Pedagang
"Sehingga truk ini, tidak jadi berangkat dan masih tertahan di Pelabuhan Tanjung RU. Rencananya truk itu akan berangkat ke Bangka nanti malam atau besok siang," jelas pria itu.
Dari penelusuran beberapa media menyebutkan bahwa truk tersebut milik salah satu bos yang ada di belitung. Yakni bos berinisial AHN. “Informasinya, mobil itu dari Tanjungpandan dan ingin di bawah ke Pulau Bangka. Katanya milik rombongan bos AH Pulau Bangka,” ungkapnya.
Dia menambahkan, para penyelundup timah masih berani melakukan aksinya lantaran adanya bekingan dari oknum aparat berpangkat perwira yang bertugas di Belitung. "Diduga ada bekingan," pungkasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Belitung AKP Bambang saat dihubungi Belitong Ekspres masih belum bisa berkomentar mengenai adanya berita dugaan kasus penyelundupan timah tersebut.
BACA JUGA:Sempat Heboh Pasien Suspek Cacar Monyet di Belitung: Hasil Lab Negatif!
Rumor Bekingan Aparat
Dilansir pemberitaan sebelumnya, aktivitas meja goyang yang marak di Kabupaten Belitung tidak terlepas dari keberadaan penambang timah ilegal. Bahkan, beredar rumor bahwa kegiatan ini didukung oleh oknum aparat.
Menurut informasi yang dihimpun, beking dari aktivitas tambang timah ilegal dan meja goyang ini diduga melibatkan seorang oknum perwira yang bertugas di Pulau Belitung.
AS, mantan pemain timah dari Belitung, mengungkapkan bahwa ia sudah membaca berita mengenai maraknya meja goyang di Kecamatan Membalong, Belitung. Menurutnya, fenomena ini tidak hanya terjadi di Membalong, tetapi juga di Desa Juru Seberang, yang juga menjadi lokasi penambangan timah ilegal.
“Mereka berani membuka meja goyang dan tambang ilegal secara terang-terangan karena ada yang mendukung, yaitu salah satu oknum perwira di Pulau Belitung,” kata AS kepada Belitong Ekspres, Minggu 4 Agustus 2024.