Dunia Harus Sadar Ajakan Israel akan Perparah Kelaparan di Gaza
Asap membubung setelah rentetan serangan Israel menghantam gedung pusat pelatihan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di Khan Yunis, Gaza, Rabu (24/1/2024). ANTARA/Anadolu/tm/am--
Hamas juga telah membantah tuduhan Israel, dan menyatakan bahwa sebenarnya tujuan dari Israel adalah untuk mencegah pemberian bantuan kepada masyarakat di Jalur Gaza "yang menjadi sasaran genosida" negara Zionis itu.
BACA JUGA:India kian radikal dan jauhi sekularisme?
BACA JUGA:Investasi gizi pada anak selamatkan masa depan bangsa
Tanpa bukti kuat
Harus dicatat pula bahwa Menlu Israel mengemukakan tudingan tersebut kepada UNRWA di platform X tanpa memberikan bukti yang kuat kepada publik agar dapat diteliti secara luas dan saksama oleh berbagai pakar yang independen.
Namun, sebagai "anak emas" sejumlah negara, tentu saja rengekan negara Zionis itu harus segera ditanggapi.
Sontak, berbagai negara kroni Israel mengumumkan kepada masyarakat global bahwa mereka menangguhkan pendanaan kepada UNRWA.
Menurut data dari situs unwatch.org pada 29 Januari 2024, pendonor terbesar kepada UNRWA pada 2023 adalah AS dan negara-negara Uni Eropa, yang berkontribusi 865 miliar dolar AS atau sekitar 75 persen dari anggaran UNRWA yang berjumlah sebesar 1,16 miliar dolar AS.
Sedangkan sejumlah negara yang telah atau berencana menangguhkan pendanaan kepada UNRWA, berdasarkan situs tersebut, adalah Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Prancis, Swiss, Kanada, Inggris, Belanda, Australia, Italia, Austria, Finlandia, Islandia, Rumania, dan Estonia.
Menghadapi "kekompakan" berbagai negara itu untuk menyetop aliran dana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Gaza yang tengah menderita saat ini, Sekjen PBB Antonio Guterres berencana bakal bertemu dengan para donatur utama UNRWA.
Pertemuan itu dijadwalkan akan digelar di markas besar PBB di New York, Selasa ini.
BACA JUGA:Perjuangan Guru di Bondowoso Merayu Siswanya Kembali ke Sekolah
BACA JUGA:Ibu Sehat & Bahagia Menyusui, Anak Terpenuhi Nilai Gizi
Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric mengingatkan pula bahwa bahwa masa depan UNRWA dan jutaan orang yang sangat bergantung pada badan PBB itu menjadi sangat suram.
Apalagi, harus diingat bahwa UNRWA juga tidak hanya bekerja di Gaza, tetapi juga membantu warga di Yerusalem Timur di Tepi Barat serta di Yordania, Lebanon, hingga Suriah.