Cara Cerdas Media Cetak Melawan Media Digital
Kolektor media cetak lawas, Ikin Sodikin alias Kin Sanubary memeriksa lembaran media cetak yang dikoleksinya di Subang, Jawa Barat, Rabu (5/5/2021). Kolektor tersebut memiliki lebih dari 3000 media cetak lawas dari 300 perusahaan penerbit dalam negeri dan-M Ibnu Chazar/rwa.-ANTARA FOTO
Inovasi iklan yang lainnya, adalah penawaran iklan melalui medsos, teaser (video pendek), dan iklan kolaborasi (kerja sama dengan imbalan pelatihan jurnalistik, magang, dan tayangan prestasi di media digital).
Hasilnya, inovasi pameran virtual, inovasi media digital, dan inovasi iklan membuat media bisa bersaing dengan media sosial, bahkan pola yang "jalan berseiring" antara digitalisasi (teknologi dan inovasi) dan literasi digital (standar jurnalistik dan kode etik/kesalehan) justru meningkatkan omzet di era digital.
Media cetak tidak akan mampu bertahan dengan hanya mengandalkan pembaca klasik yang butuh bahan cetakan tetapi harus mengikuti era digital dengan memperluas sasaran pembaca dari generasi telepon pintar.
Demikian juga untuk menjaring iklan mau tak mau harus berinovasi dengan memperluas sasaran dari jejaring di media sosial dan event organizer sehingga tetap mendapatkan kue iklan yang mampu menghidupkan sebuah media.
Tapi sampai kapan media cetak mampu bertahan sejarahlah yang akan membuktikan. (Antara)