Hendrya Sylpana

Strategi Menperin untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Atas 8 Persen

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (22/10/2024). -Muzdaffar Fauzan/am.-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi lebih dari 8 persen, sejalan dengan aspirasi Presiden Prabowo.

Dalam pernyataannya di Jakarta pada Senin, Agus mengungkapkan bahwa program-program prioritas ini meliputi pemindahan akses pelabuhan impor ke wilayah Indonesia Timur, pengajuan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai Gas Bumi untuk kebutuhan domestik, serta penawaran kredit revitalisasi bagi industri padat karya.

Agus menekankan bahwa program yang dikenal dengan nama Quick Wins ini telah disusun dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang diadakan di Jakarta pada 3 November. 

“Kami bersama kementerian lain di bawah koordinasi Menko Perekonomian telah mendiskusikan beberapa program prioritas untuk sektor industri, dan akan dibentuk gugus tugas untuk membahasnya lebih mendalam,” ujarnya.

BACA JUGA:Erick Thohir: 7 BUMN yang Masih Tercatat Merugi, 40 Diantaranya Sudah Sehat

BACA JUGA:Stok Beras Nasional Cukup hingga 2024, Pemerintah Pastikan Tak Ada Impor Baru

Salah satu fokus dari program ini adalah pemindahan jalur masuk pelabuhan untuk produk impor yang menyasar sejumlah komoditas, seperti elektronik, tekstil, pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup, dan obat tradisional. “Komoditas ini dipilih karena sektor-sektor tersebut rentan terhadap serbuan barang impor yang murah atau ilegal. Kami akan menetapkan pelabuhan impor di Sorong, Bitung, dan Kupang sebagai bagian dari kebijakan pemerintahan Kabinet Merah Putih,” tambahnya.

Terkait RPP Gas Bumi, Agus menegaskan bahwa regulasi ini akan menjadi penggerak utama bagi kinerja industri manufaktur, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. 

Melalui kebijakan ini, tidak hanya tujuh subsektor industri yang akan mendapatkan subsidi gas dengan harga tertentu, tetapi seluruh sektor manufaktur juga akan diperhatikan. “Kami berkomitmen tidak ada sektor yang tertinggal,” tegasnya.

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka pendek, pemerintah juga merancang program kredit revitalisasi bagi industri padat karya, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja. “Kredit ini ditujukan untuk memperkuat pembiayaan perbankan bagi sektor usaha padat karya,” ujarnya.

BACA JUGA:Pacu Pertumbuhan Ekonomi: Pemerintah Perpanjang Insentif Pajak Perumahan dan Subsidi Kendaraan Listrik

BACA JUGA:Kemenperin Terima Permohonan Pertemuan dari Apple Setelah Larangan Penjualan iPhone 16

Dalam kesempatan yang sama, Agus mempresentasikan berbagai inisiatif quick wins lainnya di sektor industri, termasuk pengembangan standar industri, industri ramah lingkungan, dan layanan industri.

Program prioritas ini juga mencakup penyiapan sumber daya manusia (SDM) industri dan pengembangan seluruh sektor industri yang berada di bawah binaan Kemenperin, seperti industri agro, logam, mesin, alat transportasi, elektronika, kimia, farmasi, tekstil, serta industri kecil dan menengah (IKM). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan