Siswa Berprestasi di Beltim Tak Naik Kelas, Beliadi Minta Guru dan Kepala Sekolah Tes Kejiwaan

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Beliadi-Istimewa-

BELITONGEKSPRES.COM - Kasus seorang siswa berprestasi di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), yang tidak naik kelas meski berprestasi di tingkat nasional, menjadi sorotan publik. 

Merespon kasus tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Beliadi, dengan tegas meminta tes kejiwaan bagi para guru dan kepala sekolah terkait.

Beliadi meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Babel untuk melakukan tes kejiwaan bagi guru dan kepala sekolah sebagaimana Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengikuti seleksi atau rotasi jabatan.

Dia juga menekankan pentingnya tes kejiwaan bagi ASN, khususnya seperti seleksi dan rotasi jabatan, termasuk di tingkat eselon II di Pemprov Babel beberapa waktu lalu.

Permintaan itu setelah Beliadi menerima laporan mengenai siswa yang berprestasi non-akademik di tingkat nasional tetapi tidak naik kelas. Menurut Beliadi, kejadian ini menunjukkan adanya masalah serius dalam sistem pendidikan di Beltim yang perlu segera ditangani.

"Kalau ada siswa yang berprestasi nasional, tapi tidak naik kelas maka perlu dilakukan pemeriksaan tes kejiwaan terhadap guru dan kepala sekolahnya," ujar Beliadi dalam keterangan tertulis yang diterima Belitong Ekspres, Sabtu 6 Juli 2024.

Pengawasan Ketat Terhadap Sekolah

Beliadi juga menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Babel terhadap seleksi jabatan kepala sekolah dan pengelolaan sekolah.

Menurutnya, masalah seperti ini bisa menurunkan semangat siswa lainnya untuk berprestasi non-akademik jika tidak ditangani dengan baik.

"Saya mendapat laporan karena kepala sekolah bermasalah dengan gurunya sehingga siswa yang jadi korbannya," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Beltim itu.

Dampak Psikologis pada Siswa

Beliadi menyayangkan kejadian ini dan meminta Dinas Pendidikan untuk segera menjemput siswa tersebut agar dapat melanjutkan pendidikannya setelah dinaikkan kelasnya.

Ia juga menyatakan bahwa tes kesehatan jiwa bagi seluruh guru dan kepala sekolah di SMAN 1 Gantung harus dilakukan, sebagaimana dilakukan saat anggota DPRD mendaftar sebagai caleg.

"Kami waktu mau nyaleg harus dipastikan dulu bahwa raganya sehat, jiwanya sehat, baru bisa nyaleg jadi anggota dewan. Guru dan kepala sekolah sama juga," tegas politisi Gerindra itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan