Indonesia Mendapatkan Kuota Haji 221 Ribu Orang untuk Tahun 1446 H/2025 M
Ilustrasi jamaah calon haji Indonesia. (Sigid Kurniawan/Antara)--
"Skema murur, atau lintasan di Muzdalifah, mendapat banyak apresiasi. Jamaah bisa diberangkatkan lebih awal, dan pada pukul 07.37 waktu Saudi, mereka sudah tidak berada di Muzdalifah. Ini merupakan pencapaian yang patut disyukuri," ujar Yaqut.
Terkait dengan beberapa tantangan di Mina, Yaqut menyatakan bahwa hal ini akan menjadi fokus evaluasi. Mina adalah wilayah dengan batasan ruang yang jelas dan sangat terbatas. Dengan kuota sebanyak 213.320 orang, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.
BACA JUGA:PPATK: Banyak Korban Judi Online yang Mengambil Dana dari Pinjaman Online
BACA JUGA:Anggota KKB Ditembak Mati oleh Satgas Operasi Damai Cartenz di Distrik Bibida
"Mina selalu seperti itu sejak kuota kembali normal pada 2017, dan isunya selalu terkait kepadatan. Menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan," tambah Yaqut.
Dengan pencapaian ini, Yaqut berharap Indonesia dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan haji dan mengatasi tantangan-tantangan yang muncul untuk memastikan jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman.