Menggali Potensi Wisata Daerah untuk ungkit Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu spot wisata di desa wisata unggulan Sultra, Desa Wisata Labengki, Kabupaten Konawe Utara (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)--

Meski kunjungan wisatawan Nusantara cukup besar, tapi tidak berarti wisatawan mancanegara diabaikan. Hal itu tetap menjadi bagian dari strategi pengembangan pariwisata Pemprov Sultra kendati secara infrastruktur  masih terhambat dalam menghitung angka pergerakannya, karena Sultra bukanlah pintu masuk imigrasi. Wisatawan yang masuk ke Sultra tercatatnya di pintu imigrasi seperti Makassar, Bali atau Jakarta.

Dalam mempromosikan potensi wisata di Sultra, Pemprov Sultra juga kini telah mengeluarkan kalender kegiatan  sebanyak 57 kali, terdiri dari delapan kegiatan provinsi, 46 kabupaten/kota, dan tiga kegiatan swasta dari masyarakat.

BACA JUGA:Menkominfo Ungkap Modus Baru Judi Online dengan Deposit Pulsa

Kegiatan unggulan itu antara lain Festival Wowine Wance di Wakatobi, Lulongganda di Kosnel, Festival Kande-Kandea di Buteng, dan Festival Teluk Pasarwajo di Buton.

Saat ini, terdapat sebanyak tujuh desa wisata yang menjadi unggulan di Provinsi Sultra, yakni Waburi Park, Wasuemba, Desa Wisata Namu,  Limbo Bungi Lakokogou Baubau, Kollo Soha/Kulati Wakatobi, Desa Wisata Labengki, dan  Liangkabori Muna.

Waburi Park, Desa Gaya Baru, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Busel. Waburi Park memiliki luas sekitar 100×700 meter. Objek wisata ini sudah menjadi aset Pemerintah Desa Gaya Baru. Waburi Park buka mulai 8.30 Wita hingga pukul 10.00 malam. 

Objek wisata ini biasanya ramai pada akhir pekan Sabtu dan Minggu. Waburi Park memiliki fasilitas seperti gazebo, lampu taman, papan nama, lapak jualan, titian, home stay, toilet, dan pos jaga yang akan terus dikembangkan untuk menunjang fasilitas di dalamnya.

Sedangkan Wasuemba Buton, Desa Wasuemba, Kecmatan Wabula, Kabupaten Buton. Desa Wasuemba mempunyai benteng yang masih berdiri kokoh hingga saat ini, benteng itu berdiri sejak zaman Kerajaan Buton dan memiliki ikatan dengan benteng Liwu dan benteng Koncu Wabula.

BACA JUGA:Menkeu: Anggaran Pemilu Terealisasi 71,9 Persen

Di benteng ini juga masih tersimpan bukti peninggalan sejarah seperti, mariam, kuburan penjaga benteng dan situs lain. Selain itu, di Desa Wasuema juga terdapat pantai Lahonduru yang cukup terkenal dengan keunikannya. Selain hamparan pasir putih yang bersih, pantai ini juga terkenal sebagai kerajaan keong karena banyaknya keong yang hidup di pasir pantai ini.

Di desa itu juga terdapat akuarium alami yang bernama E’e tobungku, disebut aquarium alami sebab di dalamnya terdapat ikan purba yang konon telah hidup di tempat itu ratusan tahun lamanya, bahkan menurut cerita, ukuran ikan ini dan jumlahnya sama seperti jaman dahulu tidak bertambah dan tidak berkurang.

Di Desa Wisata Namu, yang terletak di di Kecamatan Laonti, Konawe Selatan,  banyak pilihan atraksi yang dapat dinikmati oleh para wisatawan di antaranya keunikan pantai pasir timbul, air terjun Pitu Ndengga, penangkaran penyu, spot diving dan snorkeling, atraksi menombak ikan mososaku oika dan masih banyak lagi potensi wisata yang menarik membuat desa ini menjadi surga desa wisata di Timur Indonesia.

Sementara Limbo Bungi Lakokogou Baubau, yang terletak di Area Limbo Bungi, Kelurahan Lakologou, Kecamatan Kokalukuna, Baubau,  mempunyai air terjun Kogawuna memiliki tinggi kurang lebih tujuh meter dan tujuh tingkat air terjun. Pengunjung dapat menikmati indahnya air terjun, bisa mandi dan berenang serta berswafoto.

BACA JUGA:Tingkatkan Ekonomi Kreatif, Babel Latih 30 UMKM Olah Cokelat

Air terjun Kogawuna, menawarkan keindahan air terjun yang indah dengan dikelilingi hutan lindung yang cukup luas menambah keindahan dan keasrian air terjun ini. Pohon-pohon yang menjulang tinggi menuju tempat ini tidak dibutuhkan tenaga yang ekstra, karena wisatawan hanya perlu berjalan kaki sekitar 150 meter dari tempat kendaraan diparkirkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan