Klaim 5 Bukti Hamas Bisa Menang Perang Melawan Israel
5 Bukti Hamas Bisa Menang Perang Melawan Israel--
“Apalagi perubahan drastis opini publik dunia mengungkap sifat sebenarnya dari entitas Zionis, dan kebohongan besar (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden,” kata pejabat senior Hamas itu.
Ia menggarisbawahi, keterlibatan Israel di beberapa bidang, terutama di Lebanon, Yaman, dan Irak, membantu front perlawanan Palestina dan membingungkan rezim yang mengambil alih kekuasaan.
“Ketabahan warga Palestina dan keberanian para pejuang perlawanan, yang menimbulkan banyak korban jiwa pada tentara musuh, menghancurkan rencana Zionis. Selain itu, perubahan drastis dalam opini publik dunia mengungkap sifat sebenarnya dari entitas Zionis, dan kebohongan besar (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden,” kata pejabat senior Hamas.
Dia menggarisbawahi bahwa keterlibatan Israel di beberapa bidang, terutama di Lebanon, Yaman dan Irak, membantu front perlawanan Palestina dan membuat rezim yang mengambil alih kekuasaan menjadi kebingungan.
4. Mendapatkan Bantuan Hizbullah dan Houthi
“Tentara rezim Zionis kini tidak berdaya dan dalam keadaan terkikis di Lebanon selatan, serta melawan Angkatan Bersenjata Yaman yang menghalangi lewatnya kapal-kapal Israel melalui Selat Bab el-Mandeb,” kata Baraka.
Ia menyatakan bahwa kombinasi faktor-faktor tersebut memaksa Israel untuk menyetujui persyaratan kelompok perlawanan Palestina dan menerima gencatan senjata sementara yang telah diperpanjang beberapa kali.
“Militer Israel sejauh ini tidak memperoleh hasil apa pun selama putaran kedua agresinya. Pejuang perlawanan telah menghancurkan lebih dari 50 kendaraan militer lapis baja dan membunuh sejumlah besar tentara Israel,” katanya.
5. Perpecahan Rakyat Israel
Pejabat Hamas menggarisbawahi bahwa pemukim Israel mendorong Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata dan menghentikan perang.
“Semua Zionis menyadari bahwa Netanyahu memperpanjang perang ini demi kepentingan pribadinya. Mereka bersikeras bahwa dia harus diadili atas kekalahan yang dideritanya akibat Operasi Badai Al-Aqsa setelah kampanye militer di Gaza berakhir. Kami yakin bahwa kami akan memenangkan perang ini karena perlawanan dengan gagah berani melawan pasukan musuh, dan masih memiliki banyak kejutan bagi mereka,” ujar Baraka.
Front perlawanan mempunyai kekuatan untuk membebaskan semua tahanan Palestina, Baraka menyimpulkan.
Israel mengobarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan serangan mendadak, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas meningkatnya kekerasan rezim terhadap warga Palestina.
Lebih dari 16.000 warga Palestina tewas dalam perang yang didukung AS, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.