Erick Thohir Buka Loker BUMN Program Bakti Diaspora untuk Indonesia
ILUSTRASI BUMN. (Dok. Jawa Pos)--
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir, mengumumkan peluang pekerjaan bagi warga Indonesia yang berada di luar negeri, yang disebut Program Bakti Diaspora untuk Indonesia.
Program ini ditujukan untuk melengkapi rangkaian program rekrutmen BUMN saat ini, yaitu Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2024.
"Program ini dapat diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia (WNI) baik yang saat ini menjadi profesional di luar negeri maupun yang pernah menempuh pendidikan formal (Sarjana, Master, atau Doktoral) di luar negeri," ucap Erick dalam keterangan tertulis, Kamis 15 Mei.
Saat ini, 12 BUMN telah membuka lebih dari 135 posisi lowongan, termasuk di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)/IFG, Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero)/MIND ID.
Beberapa fungsi pekerjaan yang dibutuhkan mencakup Investor Relations, IT Security, Nano Technology, Sustainability Specialist, Data Scientist, dan International Trading. Erick Thohir menegaskan bahwa pengumuman dan proses rekrutmen untuk program ini akan dilakukan secara daring melalui situs web magentaku.id/diaspora.
BACA JUGA:POCO F6 dan POCO F6 Pro Akan Rilis Secara Global pada 23 Mei 2024
BACA JUGA:Proyek Inovasi Ekonomi Biru ASEAN-Jepang-UNDP untuk Masa Depan
"Magenta atau magentaku.id merupakan platform rekrutmen kerja dan magang di bawah koordinasi Forum Human Capital Indonesia (FHCI)," ungkapnya.
Saat ini, ada lebih dari 500.000 peserta yang telah mendaftar di platform Magenta, dengan lebih dari 11.000 peserta sedang atau telah menyelesaikan program magang di BUMN.
Rekrutmen ini bertujuan untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi para Diaspora, baik yang masih berada di luar negeri maupun yang telah kembali ke Indonesia.
"Rekrutmen ini disediakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) khususnya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York dan Vancouver serta Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia," tutupnya.