Tokoh Handal Babel Berpulang, Dikenal Sebagai Politisi dan Lawyer
Almarhum Dharma Sutomo SH MH-Ist-
BELITONGEKSPRES.COM - Bangka Belitung (Babel) kehilangan tokoh handal yang hampir seluruh masa hidupnya mewarnai dinamika masyarakat Negeri Serumpun Sebalai.
Demikian dikemukakan Wartawan Senior dan politisi Nasional, Datuk Emron Pangkapi menanggapi berpulangnya tokoh yang juga pengacara senior dan handal Babel, almarhum Dharma Sutomo SH MH kepada Babel Pos, Minggu (10/12).
Almarhum Dharma Sutomo Hattamarrasyid memang seorang aktivis sejak usia muda. Perjalanan hidupnya mewarnai dinamika politik Babel lebih dari 40 tahun.
”Bang Momo tokoh pemuda, tokoh mahasiswa, politisi dan lawyer terkenal di Babel yang berkiprah tanpa henti sejak 40 tahun yang lalu,” ujar Datuk Emron yang memang sahabat karib almarhum.
Memulai karir sebagai kader HMI ketika kuliah di Yogja, Momo tahun 1974 kembali ke Bangka dan duduk sebagai Pengurus KNPI Bangka.
”Tahun 1978 sampai dengan 1988 dia terpilih sebagai Ketua KNPI Bangka yang terkenal ketika kita masih bergabung dalam Sumatera Selatan,” kenang Datuk Emron.
Sikap tegas dan cerdas mewarnai kepemimpinannya hampir di semua organisasi yang digelutinya.
Tahun 1977, Momo dkk mengagetkan Bangka dengan aksi pamflet yang menuntut Pemilu Ulang dan mendesak Bangka keluar dari Sumsel.
”Untuk gerakanya ini Momo dimasukkan penjara hampir 1 tahun karena dianggap subversi,” ujar cerita datuk Emron lanjut.
Keluar penjara justeru dia terpilih sebagai Ketua KNPI. Pernah juga Ketua Pemuda Pancasila dan dia tercatat aebagai Anggota DPRD Kota Pangkal Pinang 1982, 1987 dan 1992 tiga periode termuda.
Pada 18 Juni tahun 1999, Dharma Sutomo, Johan Murod, Hudarni Rani, dkk mendirikan Komite Perjuangan Pembentukan Provinsi Babel Cikal bakal Presedium Pembentukan Provinsi Babel.
Ahmad Rusdi terpilih sebagai Ketua, Dharma Sutomo Wakil Ketua dan Johan Murod Sekretaris organisasi pertama memperjuangkan Provinsi Babel di era reformasi.
Surut dari kegiatan politik, Momo berkarir sebagai pengacara papan atas Babel. Tapi dia tetap sebagai tokoh perjuangan Babel.
Terakhir Momo ikut bersama perwakilan masyarakat yang mengkritisi Pejabat Gubernur Suganda Pasaribu ke gedung DPRD yang riuh.