Pentingnya penanganan stunting berkelanjutan di Indonesia
Pentingnya penanganan stunting di Indonesia--
Kedua, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, fokus pada pemahaman perubahan perilaku, komitmen politik, dan akuntabilitas.
Ketiga, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program dengan mengintegrasikan program nasional, daerah, dan masyarakat.
Keempat, mendorong kebijakan ketahanan pangan dengan memastikan gizi yang cukup bagi anak-anak. Kelima, pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan.
Melalui implementasi strategi kebijakan (policy) ini, diharapkan penurunan stunting dapat dipercepat dan generasi mendatang dapat tumbuh dengan optimal.
Analisis CATWOE
Analisis CATWOE adalah alat pemecahan masalah yang sering digunakan untuk mengidentifikasi dan kemudian mengevaluasi elemen-elemen kunci dari suatu masalah atau situasi. Analisis CATWOE adalah bagian dari Soft Sytem Methodology yang dikembangkan oleh Peter Checkland pada tahun 1981, dan analisis CATWOE diperkenalkan oleh David Smyth yang merupakan salah satu anggota Checkland pada tahun 1975.
BACA JUGA:Refleksi Tahun Kelima Kurikulum Merdeka Belajar
BACA JUGA:Nurohmad, merajut sampah menjadi berkah
Analisis CATWOE merupakan singkatan yang terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1. C (Customers): Merupakan pelanggan organisasi. Mereka adalah pengguna dan pemangku kepentingan dari suatu sistem. Identifikasi pelanggan adalah langkah pertama dalam analisis CATWOE, dan selain itu kita perlu mengetahui masalah apa yang mereka hadapi sebelum mempertimbangkan solusi.
2. A (Actors): Biasanya merujuk pada karyawan dalam suatu organisasi. Mereka bertanggung jawab untuk menjalankan proses transformasi. Peran mereka adalah melaksanakan pekerjaan dan terlibat dalam implementasi perubahan dalam sistem.
3. T (Transformation process): Ini mengacu pada proses transformasi yang terjadi dalam sistem atau organisasi. Apa yang harus berubah? Bagaimana proses ini berjalan saat ini dan bagaimana kita ingin mengubahnya?
4. W (World view): Representasi pandangan dunia atau paradigma yang mempengaruhi cara kita memandang masalah dan solusi. Ini mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan asumsi yang membentuk perspektif kita.
5. O (Owners): Pemilik sistem atau organisasi. Mereka memiliki kepentingan dalam hasil akhir dan keberhasilan perubahan.
6. E (Environmental constraints): Faktor-faktor eksternal yang membatasi atau memengaruhi sistem. Ini bisa termasuk peraturan, lingkungan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi operasi.