Mudik Lebaran 2025: InJourney Airports Prediksi Penumpang Capai 10,8 Juta Orang

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi-Azmi Samsul Maarif-

BELITONGEKSPRES.COM - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memperkirakan jumlah penumpang selama periode mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M mencapai 10,8 juta orang. Angka ini mencerminkan peningkatan 9,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan bahkan melampaui jumlah penumpang pra-pandemi 2019 sebesar 8 persen.

Strategi Pengelolaan Lonjakan Penumpang

Menurut Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, lonjakan ini didorong oleh kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat. Sebagai bentuk dukungan, InJourney Airports menerapkan pemangkasan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) sebesar 50 persen pada 24 Maret – 7 April 2025.

"Kami berkomitmen memastikan aspek pelayanan, keselamatan, keamanan, serta kepatuhan terhadap regulasi guna memberikan pengalaman perjalanan yang optimal bagi pemudik," ujar Faik.

Sebagai bagian dari persiapan, InJourney Airports telah membuka Posko Angkutan Udara Lebaran 2025 di 37 bandara mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini berperan sebagai pusat koordinasi bagi seluruh pemangku kepentingan bandara dalam memantau pergerakan penerbangan dan penumpang secara real-time, memastikan keputusan operasional dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

BACA JUGA:Menteri ESDM Prioritaskan Pasokan Gas untuk PLN untuk Keandalan Listrik Nasional

BACA JUGA:Jelang Lebaran Kebutuhan Uang Tunai Meningkat, Transaksi ATM Naik 15 Persen

Peningkatan Operasional Bandara

Direktur Operasi InJourney Airports, Wendo Asrul Rose, menambahkan bahwa pergerakan pesawat selama periode angkutan Lebaran diprediksi mencapai 81.401 penerbangan, meningkat sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu. Untuk mendukung operasional, sebanyak 17.175 personel di bidang pelayanan dan operasional telah disiagakan di 37 bandara.

"Seluruh bandara akan beroperasi 24 jam menyesuaikan permintaan maskapai. Kami juga mengoptimalkan slot time, jam operasional, serta manajemen extra flight guna mengakomodasi peningkatan jumlah penerbangan," jelas Wendo.

Berdasarkan data per 18 Maret, izin extra flight yang telah disetujui mencapai 2.284 penerbangan dan jumlah ini masih terus bertambah.

Dua bandara tersibuk di Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, menjadi percontohan transformasi berbasis tiga pilar: Premises (infrastruktur berbasis pengalaman pelanggan), Proses (operasional berbasis ekosistem), dan People (pelayanan berstandar internasional yang didukung teknologi sebagai enabler).

Untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta yang diperkirakan melayani 3,5 juta penumpang dan 24 ribu pergerakan pesawat, dilakukan optimalisasi kapasitas melalui program rebalancing dan realokasi terminal:

  • Super Air Jet dipindahkan ke Terminal 2E.
  • Citilink domestik dialihkan ke Terminal 1B, sementara penerbangan internasional ke Terminal 2F.
  • Peningkatan layanan umrah difokuskan di Terminal 2F.

Sementara itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai diperkirakan melayani 1,4 juta penumpang dengan sekitar 8.700 pergerakan pesawat. Peningkatan fasilitas di bandara ini meliputi:

  • Perluasan akses keluar-masuk bandara dan jalur kendaraan.
  • Pembuatan shelter penjemputan penumpang.
  • Penataan lanskap dan pembangunan taman air.
  • Pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).

Dengan strategi dan persiapan yang matang, InJourney Airports memastikan pengalaman perjalanan Lebaran 2025 lebih nyaman, aman, dan lancar bagi seluruh pemudik. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan